batampos.co.id – Rencana Pemerintah Provinsi Kepri membuka
kebijakan travel bubble antara Provinsi Kepri dengan Pemerintah Singapura urung terwujud pada Oktober ini.
Kondisi tersebut disebabkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
“Memang awalnya kita mengharapkan travel bubble antara Provinsi Kepri dengan Singapura segera dilaksanakan. Namun belakangan ini, di sana (Singapura, red) terjadi peningkatan kasus. Sehingga harus kita tunda terlebih dahulu,” ujar Ansar, Rabu (6/10/2021) di Tanjung Pinang.
Ditegaskan gubernur, ia tidak ingin varian-varian baru yang ditemukan di luar negeri masuk ke Kepri.
Apalagi saat ini, Provinsi Kepri sedang mendekati fase new normal. Karena saat ini, Provinsi Kepri sudah berada di Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.
“Tentu kita ingin menjaga situasi tetap terkendali. Penyebaran Covid-19 juga bisa terus bisa diteken. Selain itu kita juga terus berpacu mengejar target vaksinasi Covid-19,” tegas gubernur.
Masih kata gubernur, meskipun travel bubble belum terlaksana di Kepri. Namun saat ini, Provinsi Kepri tengah bersiap untuk menyambut kunjungan Wisatawan Nusantara (Wisnus).
Ia berharap, penyebaran kasus yang terus melandai bisa memberikan dampak positif bagi bangkitnya dunia pariwista Provinsi Kepri.
“Pariwisata memang menjadi salah satu unggulan kita untuk meningkatkan perekonomian daerah. Semakin banyak vaksinasi, tentu akan menjadi parameter kita membuka aktivitas wisata dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan,” tutup gubernur.
Sementara itu, berdasarkan rekapitulasi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Provinsi Kepri selama periode Januari-Agustus 2021 tercatat sebanyak 1.972 kunjungan.
Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
“Secara kumulatif Januari-Agustus 2021, katanya, jumlah kunjungan wisman ke Kepri mencapai 1.972 kunjungan atau turun 99,51 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” ujar Kepala BPS Provinsi Kepri, Agus Sudibyo.
Disebutkannya, selama bulan Agustus 2021 sebanyak 165 kunjungan atau mengalami kenaikan 2,48 persen dibanding kunjungan wisman selama Juli 2021 yang mencapai 161 kunjungan.
Namun jika dibanding Agustus 2020, jumlah kunjungan wisman
turun sebesar 53,26 persen sebagai akibat masih merebaknya wabah Covid-19.
Sehingga berdampak pada sektor industri pariwisata di Kepri. Menurutnya kenaikan jumlah kunjungan wisman selama Agustus 2021 sebagai akibat naiknya jumlah kunjungan wisman yang berasal dari satu pintu masuk utama yang ada di Kepri, yaitu Kota Batam sebesar 2,48 persen.
Sedangkan Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Karimun tidak terdapat kunjungan wisman.
Lebih lanjut katanya, jumlah kunjungan wisman terbanyak pada bulan Januari hingga Agustus 2021 menurut pintu masuk, yaitu di Kota Batam sebanyak 1.802 kunjungan (91,38 persen), Kabupaten Bintan sebanyak 155 kunjungan (7,86 persen), dan Kabupaten Karimun sebanyak 15 kunjungan (0,76 persen).
Sedangkan Kota Tanjungpinang tidak terdapat kunjungan wisman. Sementara itu, wisman berkebangsaan Singapura merupakan wisman yang paling banyak berkunjung ke Kepri pada periode Januari hingga Agustus 2021.
Menurutnya, Wisman berkebangsaan Singapura ini mendominasi sebesar 11,66 persen dari total seluruh kunjungan wisman yang masuk ke Kepri.
“Selama bulan Januari sampai dengan Agustus 2021, kunjungan wisman berkebangsaan Singapura tercatat sebanyak 230 kunjungan,” jelasnya.(jpg)