batampos.co.id – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menegaskan pemerintah pusat sedang menyiapkan aturan-aturan mengenai bandara dan pelabuhan yang dapat menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau. Hal tersebut terkait rencana pembukaan jalur internasional dari bandara dan pelabuhan di Provinsi Kepulauan Riau.
Hal ini disampaikan Budi Karya dalam rakor bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang dihadiri Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad secara virtual dari Tanjungpinang, Jumat (8/10) malam. Turut hadir dalam rakor tersebut Pj Sekda Lamidi, Kepala BP2RD Reni Yusneli, Kepala BPKAD Venni, Kadis Perhubungan Junaidi, Kadis Kesehatan M. Bisri, Kabiro Pemerintah M. Darwin dan Staf Khusus Gubernur Suyono.
Ansar dalam laporannya menyampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu telah dilaksanakan zoom meeting bersama sejumlah pimpinan tour and travel di Batam yang khusus membahas rencana pembukaan lalu lintas internasional ini.
”Khusus dari Taiwan, mereka ingin segera melaksanakan tahap awal jika memang pintu masuk sudah dibuka untuk wisatawan mancanegara. Dimulai dengan membuka fun trip hingga dilanjutkan dengan carter penerbangan dari Taiwan langsung ke Batam untuk kegiatan pariwisata” papar Ansar.
Kemudian untuk Tanjungpinang, Ansar menginformasikan sebelum pandemi Covid-19 ada carter flight pesawat dari Shangdong ke Tanjungpinang dengan maskapai Citilink 1 bulan 2 kali.
”Khusus kedua Bandara ini, sesuai arahan Menteri Perhubungan perlu kita menguatkan pemeriksaan di pintu masuknya dengan syarat utama memiliki Tes Cepat Molekuler (TCM)” ujar Ansar.
Selanjutnya, gubernur memaparkan beberapa pelabuhan internasional yang ada di Kepri. Yang pertama di Batam ada Pelabuhan Internasional Batam Center, Pelabuhan Internasional Nongsapura di kawasan Nongsa Sensation, Pelabuhan Internasional Harbourbay dan Pelabuhan Internasional Sekupang.
”Untuk pelabuhan laut di Bintan, ada Pelabuhan Internasional Bandar Bentan Telani di Bintan Resort Lagoi dan yang satu lagi Pelabuhan Internasional Bandar Sri Udana Lobam yaitu di Kawasan Industri Lobam,” ucapnya.
Menurut Gubernur, saat ini Pelabuhan Batam Center hanya digunakan untuk pintu masuk pemulangan PMI dengan rata-rata 1 hari 150 orang, kemudian sebelum Covid-19 rata-rata penumpang masuk dan keluar mencapai 5 ribu orang, jadi kapa sitas pelabuhannya masih cukup memadai dan besar untuk mengantisipasi masuknya wisatawan.
”Satu pelabuhan lagi yang kami rekomendasikan yaitu Pelabuhan Internasional Nongsapura. Nongsapura ini salah satu resort pariwisata yang pada pembahasan travel bubble yang direkomendasikan oleh Pemprov Kepri dalam bentuk point to point dan kawasannya terisolir dari masyarakat,” ungkapnya.
Ansar melanjutkan, pelabuhan di Bintan yang digunakan untuk wisatawan adalah Pelabuhan Internasional Bandar Bentan Telani. Ini juga satu pelabuhan yang direkomendasi dan dibahas dalam travel bubble yang kawasannya sama dengan Nongsa yaitu tidak berafiliasi masyarakat.
”Kemudian untuk Tanjungpinang, Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura juga secara rutin sudah digunakan selama ini untuk pemulangan PMI kalibrasi dan protokol kesehatannya juga sudah dipersiapkan seperti yang sudah Kementerian Perhubungan arahkan,” pungkasnya.(*/jpg)