batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam terus melakukan peningkatan pembangunan di Pelabuhan Batu Ampar, salah satunya adalah auto gate system.
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin mengatakan pembangunan fisik untuk Gerbang Masuk Pelabuhan Batu Ampar telah terealisasi 80 persen.
“Dalam kurun waktu akhir Oktober kita akan siap untuk pemasangan software. Kita berharap dengan pembangunan ini, Pelabuhan Batu Ampar dapat menjadi salah satu Pelabuhan Percontohan di Indonesia, khususnya Kota Batam,” ujar melalui pernyataan tertulis yang diterima batampos.co.id, Rabu (13/10/2021).
Ia menjelaskan, BP Batam mengelontorkan anggaran Rp6.080.457.005,20 untuk pembangunan autogate system di Pelabuhan Batu Ampar.
Pembanguna dilakukan selama 120 hari kalender dengan kontraktor pelaksana PT. Royal Unions serta konsultan supervisi PT. Ganesha Geo Solusi.
Auto Gate System merupakan fasilitas pelabuhan yang menggunakan sistem otomatis.
Sehingga pengguna jasa yang akan masuk dan keluar dari area pelabuhan akan terekam secara otomatis di sistem tanpa perlu mengantre, yang kerap menyebabkan kemacetan di ruas jalan Batu Ampar.
“Peninjauan Auto Gate System Batu Ampar ini dalam rangka menyempurnakan peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang rencananya akan rampung pada akhir bulan Oktober,” ujar Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Selasa (12/10/2021).
Muhammad Rudi, menambahkan, jika penyempurnaan sistem BLE selesai pada akhir Oktober, maka dapat difungsikan dengan sempurna untuk pemeriksaan keluar masuk barang secara otomatis yang terintegrasi dengan sistem Bea Cukai.
Batam Logistic Ecosystem (BLE) sebelumnya telah diluncurkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada Maret 2021 lalu, nantinya BLE ini digunakan untuk kegiatan layanan ship to ship/Floating Storage Unit (FSU) dan layanan kegiatan penataan logistik.
Sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pengguna jasa agar lebih efisien dalam pengisian data dan berimplikasi pada penurunan biaya logistik di Pelabuhan Batu Ampar.
BLE yang merupakan bagian dari National Logistics Ecosystem (NLE) ini menjadi wadah yang mempertemukan komunitas logistik.
Platform ini memfasilitasi importir dan eksportir untuk dapat melihat dan memilih harga dan kualitas atas ketersediaan truk, vessel, dan warehouse dalam satu aplikasi, dari hulu hingga hilir.
Tak hanya itu, pelayanan berbasis online pada Pelabuhan Batu Ampar dapat menggunakan aplikasi B-SIMS (BP Batam Seaport Information Management System) yang terintegrasi dengan Auto Gate System dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Online, yang juga bagian dari BLE, bertujuan untuk mempercepat alur masuk dan keluar barang di Pelabuhan.
B-SIMS juga terintegrasi dengan system TPS Online milik Bea Cukai sehingga pengguna jasa dapat melacak informasi lokasi kontainer yang ditimbun di TPS Pelabuhan Batu Ampar.
“Pembangunan Pelabuhan Batu Ampar ini harus segera kita selesaikan, dalam mewujudkan Pelabuhan Batu Ampar berdaya saing Internasional,” Tutur Muhammad Rudi.
Adapun progres pembangunan Pelabuhan Batu Ampar diantaranya, pemasangan rangka baja gerbang, pengecoran sirkulasi alur keluar masuk, pekerjaan drainase kawasan gerbang, pembangunan pos jaga dan pemasangan instalasi jalur kabel fiber optik.(*/esa)