Sabtu, 20 April 2024

4 Daerah di Kepri PPKM Level 1, Termasuk Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – Hari ini, Senin (18/10), pemerintah akan kembali mengevaluasi level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masing-masing daerah di Indonesia. Evaluasi ini berdasarkan asesmen yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M Bisri, menyampaikan, dari asesmen yang dilakukan Kemenkes di Kepri, beberapa kota dan kabupaten turun ke level I. ”Secara provinsi, Kepri masih masuk level 1. Namun, untuk kota dan kabupaten, tidak hanya Tanjungpinang yang berada di level 1, akan bertambah,” kata Bisri, Minggu (17/10).

Ia menjelaskan, Kota Batam, Kabupaten Bintan, dan Karimun, sudah bisa berada di PPKM level 1. Hal ini karena berdasarkan positify rate yang terus menurun setiap harinya dan tracing masif dilakukan pemerintah kota atau kabupaten.

Sedangkan Lingga dan Natuna, masih tetap bertahan di level II PPKM. Walaupun ada peningkatan dilakukan pemerintah dua kabupaten tersebut. Namun, asesmen Kemenkes menyatakan kedua kabupaten ini, belum bisa turun ke level 1.

”Tapi, semua ini kembali lagi ke kebijakan pemerintah pusat, Senin (18/10). Contohnya dua pekan lalu, Kepri itu hasil asesmen masih berada di level II, tapi keputusan pemerintah pusat menyatakan sudah bisa turun ke level 1. Karena ada faktor vaksinasi dimasukkan,” ucapnya.

Bisri mengaku tidak mengetahui capaian vaksinasi masih menjadi poin dalam penurunan level PPKM atau tidak. Sejauh ini, berdasarkan asesmen Kemenkes, yang dimasukkan dalam penilaian level PPKM yakni positify rate, angka kematian, BOR (Bed Occupancy Rate), tracing, testing, dan treatment.

”Pandemi ini sudah mulai terkendali, tapi untuk turun menjadi endemik butuh waktu panjang. Kemungkinan jika kasus ini terus turun dan menjadi nol, pandemi akan berubah menjadi endemik,” jelasnya.

Kunci pengendalian ini, kata Bisri, adalah testing dan tracing yang masif dilakukan setiap pemerintah kota dan kabupaten. Setiap ada temuan kasus positif, wajib melakukan tracing sebanyak mungkin, minimal 15 orang kontak terdekat pasien positif.

”Sejauh ini, testing, tracing, treatment (3T) sudah bagus, dan kami pemerintah akan menjaga ini. Begitu juga dengan capaian vaksinasi,” ujarnya.

Ia mengatakan, 3T dan vaksinasi saja tidak cukup. Pemerintah masih membutuhkan peran serta masyarakat, mencegah penyebaran Covid-19 dengan cara selalu mematuhi protokol kesehatan (protkes).

”Jangan lengah, saat ini masih pandemi. Potensi kasus meningkat selalu ada, masyarakat bisa membantu pemerintah mengendalikan virus ini dengan mematuhi protokol kesehatan,” imbuhnya.

Bisri meminta masyarakat tidak terlena dengan penurunan kasus atau level PPKM. Masyarakat harus tetap waspada. ”Tahun depan diharapkan sudah bukan pandemi lagi, tapi endemik,” harapnya. (*/jpg)

Update