batampos.co.id – Masih ingat Zhang Zhan? jurnalis Tiongkok yang pertama sekali memberitakan kekacauan Covid-19 di Wuhan, yang lantas membuatnya ditangkap, kini kondisinya sekarat di penjara.
Mantan pengacara itu memilih mogok makan. Hal ini diketahui dari keluarganya, yang memnyebutkan, Zhang Zhan memilih mogok makan sebagai bagian dari protes terhadap pemerintah yang menangkapnya. Keluarga Zhang mendorong para kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) memprotes pemerintah Tiongkok untuk segera membebaskannya.
Zhang melakukan perjalanan ke Wuhan, Februari 2020 lalu. Dari sana, ia melaporkan kekacauan di pusat pandemi itu. Dia mempertanyakan penanganan pihak yang berwenang di sana terhadap wabah yang melanda Tiongkok dan akhirnya menjadi pandemi di seluruh dunia hingga kini. Dia merekam kekacauan itu lewat kamera ponselnya.
Liputannya tersebut disebar melalui internet dan membuat dunia tahu bagaimana kejadian awal di Wuhan, sumber yang dianggap menjadi titik awal pandemi Covid-19.
Zhang pun ditangkap pada Mei 2020. Dia dijatuhi empat tahun penjara melalui persidangan Desember 2020. Liputannya tentang Covid-19 ini dinilai menimbulkan konflik dan rentan provokasi. Seperti biasa, pemerintahan Tiongkok kerap melayangkan tuduhan seperti ini kepada warganya yang dianggap menekan dan memprotes pemerintah.
Kondisi Zhang Zhan kini sangat memprihatinkan. Zhang Ju, saudaranya mengungkapkan, Zhang kini sangat kurus dan kemungkinan tidak dapat bertahan hidup.
“Dia dipaksa makan dari selang yang dipasang dari hidung. Kemungkinan dia tak selamat menghadapi musim dingin yang akan segera datang,” tulis Zhang Ju melalui Twitter miliknya, seperti dilansir dari Channel News Asia (CNA).
Lewat akun Twitternya itu, dia meminta saudaranya itu supaya bertahan dan kuat. “Jaga dirimu,” tulisnya lagi.
Zhang Zhan merupakan satu dari empat jurnalis Tiongkok yang ditahan karena memberitakan Covid-19.
Terkait kasus ini, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menolak memberi komentar bahkan tidak akan membebaskan Zhang meski kondisinya begitu. “Tiongkok negara dengan aturan hukum. Siapa yag melanggar hukum, akan dihukum sesuai hukum yang berlaku,” ujar Juru Bicara Kemenli Tiongkok Wang Wenbin pada konferensi pers di Tiongkok, Jumat, akhir pekan lalu. (*)
Reporter: Chahaya Simanjuntak