batampos- Sudah setahun sembilan bulan dunia dilanda pandemi Covid-19, sektor pariwisata terdampak paling parah. Bagaimana kondisi pariwisata Kepri saat ini?
‘’Saya dan beberapa asosiasi pariwisata berusaha agar sektor pariwisata, meskipun tertidur, jangan sampai mati. Kami berusaha membuat even sejak Agustus 2021 lalu. Sasarannya adalah wisatawan nusantara,’’ kata Kepala Dinas Pariwisata, Drs Buralimar, Msi kepada Batampos.
Pada Maret 2021, Dinas Pariwisata meluncurkan program Pariwisata Kepri Bangkit. Tapi, terpaksa stop karena kasus Covid-19 meningkat. Saat angka Covid-19 melandai, bulan Agustus dimulai lagi beberapa even seperti Festival Barongsai dan even lainnya.
Data dari Dinas Pariwisata Kepri, jumlah hotel di seluruh Kepri tahun 2020 sebanyak 420 hotel dengan total jumlah kamar 16.530 kamar. Padahal, pada tahun 2019 total jumlah hotel sebanyak 453 hotel dengan 24.827 kamar. Empat besar kota dan kabupaten dengan jumlah hotel terbanyak adalah, Batam 223 hotel, Karimun 54 hotel, Bintan 51 hotel dan Tanjungpinang 49 hotel.
Sedangkan jumlah restoran di seluruh Kepri pada tahun 2020 adalah sebanyak 1.162 restoran. Berbeda dengan jumlah hotel yang menurun sebanyak 33 hotel, jumlah restoran justru meningkat dibanding tahun 2019 sebanyak 242 restoran.
‘’Sejak pandemi Covid-19, data yang kami terima, ada sebanyak 75 hotel yang tutup dan berhenti beroperasi. Ada yang tutup dan buka lagi, ada juga yang kembali beroperasi dan ganti manajemen, ’’ kata Buralimar.
Kadis Pariwisata yang hobi menyanyi ini mengakui, selama pandemi Covid-19 ini, malah ada beberapa hotel okupansinya naik karena dijadikan sebagai tempat karantina, terutama wisatawan dari Singapura. Khusus pekerja migran Indonesia, di karantina di RSKI Galang.
Kepulauan Riau memang belakangan mengandalkan sektor pariwisata, tapi masih ada sektor industri, perdagangan dan UMKM yang tetap jalan. Sehingga, kondisi Kepri tidak seburuk Bali. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyaraka (PPKM) level 3 hotel hanya bisa ber-operasi 25 persen, level 2 sebanyak 50 persen dan level 1 sebanyak 75 persen.
‘’Kepatuhan masyarakat Kepri menerapkan protokol kesehatan cukup baik, terutama pelaksanaan vaksinasi. Vaksin dosis pertama sudah 94 persen dan vaksin dosis kedua sudah 76 persen,’’ ujar Buralimar.
Rencana pemerintah mengadakan program travel bubble dan vaccinated travel line (VTL) yang diharapkan menjadi pembuka kerjasama antar negara untuk menyelamatkan sektor pariwisata, juga belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Lantaran wabah Covid-19 berkepanjangan, maka tiga wilayah yakni Batam di Nongsa, Bintan di Lagoi serta Bali di Sanur, Ubud dan Nusa Dua ditetapkan dalam travel bubble, sejak Juni 2020. ‘’ Sudah 20 kali zoom meeting membahas travel bubble. Tapi, Singapura masih ragu. Belakangan, malah kasus Covid-19 di Singapura melonjak,’’ kata Buralimar.
Dikatakan Buralimar, Singapura masih menutup pintu masuk kedatangan warga Batam melalui jalur laut dan harus karantina. Anehnya, warga Indonesia yang ke Singapura via udara, tidak mesti di karantina. ‘’Kita sudah menawarkan ke Singapura karantina area. Ketika pemerintah mengumumkan aturan 19 negara yang bisa masuk ke Indonesia, tapi ternyata tidak termasuk Singapura,’’ papar Buralimar.
Yang dibuka, malah pintu masuk melalui bandara Hang Nadim yang tidak memiliki jalur penerbangan internasional. Ketergantungan Kepri terhadap wisatawan Singapura, kata Buralimar, mencapai 60 persen, Malaysia 14 persen dan Tiongkok 11 persen, India 8 persen.
Bagaimana kondisi bisnis restoran selama pandemi ini? Dikatakan Buralimar, kunjungan wisatawan asing akan membuat sektor pariwisata seperti hotel, restoran, oleh-oleh, transportasi, terdampak langsung. Padahal, tahun 2019 jumlah kunjungan wisman mencapai 2,8 juta orang. ‘’Tahun 2020 hanya 400 orang dan minus 85 persen. Saat ini, mulai naik tapi belum signifikan,’’ papar Buralimar.
Sejak pandemi Covid-19 Buralimar memperkirakan, sekitar 50 persen dari total 1.162 restoran di seluruh Kepri tutup dan berhenti beroperasi. Jumlah tenaga kerja sektor pariwisata di Kepri mencapai 14.000 orang.
Pelaku bisnis pariwisata, kata Buralimar, harus tetap optimis pariwisata Kepri bangkit dan pulih kembali. Pemerintah juga tetap optimis dengan memberikan insentif dan relaksasi agar sektor pariwisata jangan mati.
Di penghujung tahun 2021 ini, meski banyak restoran yang tutup, ada dua restoran yang baru dibuka dan beroperasi. Yakni, resto Pizza Marinara’s di KDA Junction Batam Centre dan Nasi Kapau Pak Nin di Komplek Vitka City, Tiban Ayu.
Reporter : Socrates