Desa Wisata Alamendah di Kabupaten Bandung menjadi salah satu dari 50 desa wisata terpilih dan Juara 2 Desa Wisata Digital dalam lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata berprestasi ini diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Tujuannya, menjadikan desa wisata berkelas dunia, berdaya saing berkelanjutan, dan menyejahterakan masyarakat.
Kriteria yang menjadi tolok ukur penilaian pada ajang ADWI ini di antaranya terkait homestay, toilet, souvenir, desa digital, CHSE (Cleanlines, Health, Safety, Enviromental Sustainabilit), konten kreatif, dan daya tarik dari desa wisata tersebut.
Dengan demikian, desa wisata dapat dikategorikan menjadi destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing berkelanjutan, dan menyejahterakan. Membangun motivasi dalam pengembangan desa dan menjadi penggerak perekonomian melalui program desa wisata.
Melalui salah satu kriteria tersebut, pada poin desa digital, Desa Wisata Alamendah telah melakukan strategi pemasaran secara digital. Namun, perlu ditunjang dengan pemasaran di sosial media dengan konten yang baik dan tepat sasaran untuk wisatawan.
Di era sekarang, strategi pemasaran digital menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan usaha.
Jika dilihat lebih dalam, Desa Wisata Alamendah masih memiliki kekurangan dalam cara penulisan yang baik di sosial media. Mengenai informasi dalam setiap kontennya, belum menarik bagi masyarakat dan belum berjalan dengan baik dalam analisis pemasaran digital.
Untuk memasarkan produk dan jasanya, Desa Wisata Alamendah mengoptimalkan media sosial seperti web, Instagram, Facebook, YouTube, dan WhatsApp.
Media sosial merupakan media yang paling mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat, terlebih oleh generasi milenial untuk mendapatkan informasi. Media pemasaran digital diklaim sangat mampu untuk dijangkau di manapun dan kapanpun.
Komunikasi Efektif di Sosial Media
Untuk mengefektifkan sistem kerja dari sosial media, ada beberapa tips yang bisa dipertimbangkan oleh Desa Wisata Alamendah agar mendapat hasil maksimal dalam menarik wisatawan:
Pertama, melakukan unggahan secara konsisten. Langkah ini yang paling utama diperhatikan adalah konsistensi dalam melakukan unggahan akan membantu pemasaran lebih mudah dijangkau oleh pengguna sosial media dan memancing mereka untuk berinteraksi dengan unggahan tersebut.
Buatlah kalender event untuk hari-hari besar nasional dan membuat kalender konten yang baik agar memudahkan dalam melakukan unggahan konten terbaru dan terjadwal.
Selain itu, dapat juga melakukan posting ulang (repost) dari konten menarik yang dimiliki oleh pengikut agar membuat interaksi yang baik dan tentunya akan membantu mendapat lebih banyak kunjungan baru.
Kedua, analisis akun media sosial. Sebaiknya akun sosial media yang diaplikasikan saat ini adalah akun bisnis atau kreator, hal ini akan mempermudah mendapatkan fitur insight pada akun sosial media.
Fitur ini berguna untuk mengetahui konten mana yang berpengaruh pada masyarakat, mengetahui seberapa antusias masyarakakat terhadap konten video atau foto, dan seberapa banyak kunjungan yang datang dari hastag.
Dengan begitu, mempermudah dalam mempelajari data dari akun sosial media untuk mengetahui lebih jauh mengenai masyarakat yang antusias kepada akun sosial media.
Misalnya, mengetahui dari mana kota asal, usia, dan jenis kelamin. Hal ini dapat dibaca dengan mudah pada data yang terdapat di insight. Sehingga dapat menentukan langkah-langkah pemasaran yang tepat sasaran.
Ketiga, memberikan penghargaan. Penerapan strategi digital marketing saat ini yang banyak dilakukan adalah dengan memberikan penghargaan kepada masyarakat. Tentu dengan strategi ini masyarakat semakin antusias untuk mengikuti sosial media yang dimiliki.
Penghargaan tidak selalu dalam bentuk uang atau barang, bisa juga dengan melakukan unggahan ulang/repost dari konten yang dimiliki oleh masyarakat. Ini juga akan memberikan kepuasan tersendiri pada orang yang kontennya direpost dan membuat hubungan menjadi semakin kuat.
Keempat, kolaborasi. Sosial media yang dimiliki tentu perlu memperluas jangkauan, perlu untuk kolaborasi dengan artis, influencer, public figure. Untuk berkolaborasi dengan Desa Wisata Alamendah agar bisa saling melengkapi dan memberikan keuntungan atau feedback.
Kelima, membangun hubungan yang berkualitas. Hubungan yang baik dengan para pengikut di sosial media dapat membuat akun sosial media berkembang dengan lebih cepat.
Banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk membangun hubungan yang berkualitas, seperti mengajukan pertanyaan, melakukan sosial media campaign di Instagram yang memungkinkan untuk bisa membuat Q&A dengan masyarakat melalui caption maupun story, yang nantinya memberi dampak pada terjadinya peningkatan engagement Instagram.
Cara selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan merespons terhadap pesan yang masuk dari masyarakat, baik melalui direct message maupun kolom komentar. Respon yang dilakukan terhadap pesan tersebut harus cepat dan menggunakan bahasa yang baik.
Keenam, gunakan hastagh yang tepat. Pada sosial media Instagram, Twitter, Tiktok, gunakanlah hashtag untuk mengelompokkan jenis konten atau kopik pada platform mereka.
Maka dari itu, menyematkan hashtag yang tepat pada setiap unggahan, akan membuat kesempatan unggahan dilihat oleh orang lain lebih besar, artinya semakin banyak juga orang yang mencari atau menggunakan hashtag tersebut.
Ketujuh, unggah pada waktu yang tepat. Setiap sosial media memiliki waktu terbaik dalam melakukan unggahan sebuah konten.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari kebiasaan pengikut atau pengunjung dari sosial media yang dimiliki oleh Desa Wisata Alamendah. Lakukan unggahan pada waktu tertentu, bisa menyesuaikan dengan kalender event dan kalender konten yang telah dirancang sebelumnya.
Harapannya, dengan mengikuti tujuh langkah tersebut dapat memaksimalkan kinerja akun sosial media yang dimiliki oleh Desa Wisata Alamendah dalam penerapan digital marketing strategy.
Mengoptimalkan penggunaan sosial media saat ini secara tepat akan sangat membantu dalam pemasaran Desa Wisata Alamendah dan semakin berkembang dalam kemajuan teknologi masyarakat Desa Alamendah tentunya.
Tulisan ini merupakan hasil diskusi dan observasi mengenai studi kasus di Desa Wisata Alamendah dari mata kuliah Perilaku Konsumen Pariwisata dengan dosen pengampu Nuzsep Almigo M.Si., Ph.D. Penulis Jovan Abdul Asyraf, Ghifary Ramadhan, Fariz Fardani Nurbaihaqi, Silvia Septyani Koswara, dan Nenden Yayu Destiana, yang sebelumnya telah melakukan proses analisis dan pengamatan terhadap hambatan komunikasi dan budaya di Desa Wisata Alamendah, Kabupaten Bandung.(*)
Penulis: Jovan Abdul Asyraf, Fariz Fardani Nurbaihaqi, Ghifary Ramadhan, Nenden Yayu Destiana, Silvia Septyani Koswara