batampos – Iklim bisnis kawasan industri di Indonesia masih memiliki tren positif. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan, komitmen investasi pengembangan kawasan industri yang masuk proyek strategis nasional (PSN) senilai Rp2.785 triliun hingga 2039. Rencana investasi tersebut mencakup pembangunan infrastruktur kawasan industri dan tenant-nya.
Kemenperin mengestimasi penambahan nilai investasi pada kawasan industri dalam jangka menengah mencapai Rp481 triliun pada 2029. ”Adapun hingga 2024 ini, realisasi investasi di kawasan industri PSN yang telah kami catat mencapai Rp68 triliun,” papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Selasa (3/12).
Dia menyebutkan, kurang lebih ada 41 kawasan industri yang saat ini perlu dilakukan percepatan dan dipermudah perizinannya agar segera beroperasi optimal. Dalam catatan Kemenperin, saat ini terdapat 30 PSN kawasan industri yang beroperasi dan rata-rata berlokasi di luar Pulau Jawa lewat program rencana pembangunan jangka mene-ngah nasional (RPJMN).
”Proyek PSN ditargetkan bisa rampung secara keseluruhan pada 2025,” tambahnya.
Hingga November 2024, terdapat 165 perusahaan kawasan industri yang telah mendapatkan izin usaha kawasan industri (IUKI) dan siap untuk beroperasi. Total luas lahan kawasan industri mencapai 94.054 hektare.
”Pertumbuhan kawasan industri juga bertambah cukup signifikan dalam 5 tahun terakhir, baik secara jumlah maupun luas lahan,” katanya.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto lebih detail menjelaskan, dalam catatan Kemenperin, masih terdapat sejumlah tantangan dalam pengembangan kawasan industri. Masih ada beberapa permasalahan, khususnya yang terkait dengan pengembangan kawasan.
”Misalnya, tata ruang, ketersediaan dan tumpang tindih lahan, izin lingkungan, serta ketersediaan bahan baku energi,” ujar Eko.
Dia mengamini bahwa Kemenperin sedang mendorong percepatan sejumlah proyek kawasan industri yang masuk PSN.
”Kecepatan kita mengeksekusi ini sangat penting. Selesai itu bukan selesai proyeknya, tapi sudah mulai beroperasi,” tegasnya.
Di sisi lain, Colliers Indonesia memaparkan data bahwa pasar lahan industri di Indonesia mencapai tonggak yang signifikan hingga kuartal III 2024. Jumlah serapannya bahkan melampaui total penjualan 2023 dan melebihi rekor yang dicapai sejak 2020. Penyerapan lahan hingga 2024 mencapai 320 hektare sehingga menjadi peningkatan yang substansial dibandingkan rata-rata tahunan seluas 200 hektare yang tercatat dari 2020 hingga 2023.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto me-ngatakan, kinerja yang baik itu menandakan pemulihan kuat serta pertumbuhan yang kokoh dalam sektor industri.
”Ekspansi cepat dari sektor kendaraan listrik (EV) ditambah dengan kontribusi yang konsisten dari sektor industri utama lainnya menandai periode ini sebagai fase transformasi bagi sektor tersebut,” ujar Ferry.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar menuturkan, kawasan industri Indonesia memiliki daya tarik kuat bagi investor global.
”Dalam konteks adanya tren relokasi pabrik dari Tiongkok, Indonesia memegang poin keunggulan dibandingkan dengan negara kompetitor di ASEAN seperti Vietnam, Thailand, atau Malaysia,” tuturnya. (*)
Artikel PSN Kawasan Industri Kantong Investasi Rp2.785 T pertama kali tampil pada News.