Selasa, 4 Februari 2025

Banyak Jamaah Umrah Terlantar di Arab Saudi, Menag Nasaruddin Ingatkan Tanggung Jawab Travel

Berita Terkait

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar usai menghadiri pembukaan Kongres Gerakan Keluarga Maslahat (GKM) NU di Jakarta (31/1). (Hilmi/Jawa Pos)

batampos – Arab Saudi saat ini memasuki musim dingin. Banyak jamaah dari penjuru dunia yang berdatangan untuk menjalankan ibadah umrah. Bahkan ada laporan sejumlah jamaah terlantar tidak dapat hotel.

Laporan kondisi jamaah umrah yang terlantar itu, tidak hanya di Makkah. Tetapi juga dilaporkan terjadi di Madinah. Sampai saat ini, belum ada laporan yang masuk ke Kemenag apakah ada jamaah umrah Indonesia yang tidak bisa masuk ke hotel.

Meskipun begitu Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meminta Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk mengantisipasi. Dia mengingatkan tugas travel atau PPIU adalah untuk mengawal seluruh proses perjalanan umrah dengan lancar.

Nasaruddin mengatakan jika sampai terjadi jamaah Indonesia terlantar akibat tidak dapat kamar, berarti telah terjadi pelanggaran. “Travelnya kita mohon bertanggung jawab. Kalau tidak mau bertanggung jawab, ya jangan memberangkatkan,” katanya usai mengikuti pembukaan Kongres Gerakan Keluarga Maslahat (GKM) NU di Jakarta pada Jumat (31/1).

Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengatakan, travel umrah harus menjamin penyelenggaraan umrah berjalan lancar. Tidak hanya urusan ibadahnya saja. Tetapi juga layanan akomodasi seperti hotel dan lainnya.

“(Jika terjadi penelantaran) bersiap-siap berhadapan dengan hukum,” tuturnya.

Dalam kongres tersebut ada momen yang spesial. Yaitu Nasaruddin mendorong kursi roda Ibu Negara k-4 Sinta Nuriyah. Nasaruddin mendorong istri Almarhum Gus Dur itu sampai ke barisan undangan paling depan. Momen tersebut menyedot perhatian seluruh peserta kongres.

Acara kongres itu juga dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Dalam kesempatan itu, Gus Yahya menyampaikan sejumlah pesan. Diantaranya adalah fenomena orang berinteraksi lewat platform digital. Menggantikan interaksi secara langsung atau tatap muka.

“Kita harapkan GKM NU ini dapat menjadi vaksin dari tren perkembangan pergaulan di platform digital yang semakin intens,” katanya. Gus Yahya menegaskan masyarakat, sampai di level terkecil yaitu keluarga, perlu diberi vaksin atau dibentengi dari dampak negatif interaksi di dunia maya. Supaya keberadaan dunia digital bisa membawa manfaat. Bukan malah sebaliknya, membawa keburukan.

“Di dalam (interaksi digital) ada potensi dehumanisasi pergaulan masyarakat,” katanya. Kondisi tersebut muncul karena interaksi di dunia digital menghilang sentuhan fisik dan batin. Padahal sentuhan tersebut, bisa menghadirkan kehangatan dari sebuah interaksi. Gus Yahya mengatakan aktivitas sosial masyarakat idealnya tetap diwarnai dengan semangat kehangatan. Kemudian dilakukan secara manusiawi. Tidak lantas digantikan oleh platform digital.

Kongres GKM NU itu dibuka langsung oleh Menko Bidang PMK Pratikno. Dalam sambutannya, Pratikno juga merespon soal dunia digital yang terus berkembang. Dia tidak bisa menampik bahwa kemajuan teknologi digital semakin memudahkan hidup masyarakat.

Diantaranya di sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Dia mencontohkan perdagangan berbasis digital semakin marak. Banyak ruko tutup, karena orangnya lebih untung berjualan secara online. “Kita dibuat mudah dengan teknologi. Kita juga dibuat pening dengan teknologi,” tuturnya. (*)

Artikel Banyak Jamaah Umrah Terlantar di Arab Saudi, Menag Nasaruddin Ingatkan Tanggung Jawab Travel pertama kali tampil pada News.

Update