batampos.co.id – Warga Desa Toapaya Selatan dihebohkan dengan penemuan mayat seorang tukang pembuat batako, Muhammad Agus, di dalam pondok tempat tidurnya, Kampung Siampangan, RT 01/RW 01, Batu 16, Kecamatan Toapaya, Minggu (6/3) sekitar pukul 20.00 WIB. Diduga mayat yang ditemukan ini korban pembunuhan karena ada luka dibagian kepalanya.
”Pondok itu terkunci, jadi didobrak bersama warga. Ketika itu juga kita lihat korban dalam keadaan terlentang dengan kondisi kepalanya luka dan kedua matanya mengeluarkan darah. Namun kita tidak tahu penyebabnya,” ujar salah satu warga Kampung Siampangan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Sarmidi.
Hal senda dikatakan anak pemilik usaha batako, Soekarno, mengaku mendapatkan laporan bahwa pekerjanya yang baru empat bulan bekerja ini tidak keluar dari pondok tempat tidurnya selama seharian. Mendapati laporan itu, ia bergegas ke TKP. Namun ketika ia ingin membuka pintu pondok ternyata dikunci, sehingga ia terpaksa mendobraknya.
”Lantara penasaran karena teriakan saya tidak disahut. Maka saya memutuskan untuk mendobrak pintu kayu tersebut. Setelah terbuka, kita temukan Pak Jenggot (korban) tak bernyawa dengan kondisi terlentang diatas tilam tempat biasa ia berbaring,” katanya
Sementara rekan korban, Manan, mengaku korban meregang nyawa lantaran sakit yang dialaminya beberapa waktu terakhir ini. Pasalnya korban sempat bercerita tentang keluhannya kalau menderita sakit pada bagian perut.
”Saya sudah pernah menyarankan korban untuk segera memeriksakan sakitnya ke dokter. Tapi tak digubrisnya, hingga dengar kabar kalau korban sudah meninggal dunia di dalam pondoknya,” akunya.
Sedangkan Kapolsek Gunung Kijang, AKP Sudirman mengaku belum mengetahui penyebab pastinya kematian korban. Namun dari hasil pengamatan sementara, penyebab kematian korban ini diduga karena penyakit yang diderita karena didapati ada kelainan pada bagian perut korban.
”Sejauh ini kita belum didapat hasil olah TKP. Namun kayaknya perut korban seperti membengkak pas saya lihat kedalam tadi. Mungkin saja korban tewas akibat penyakit,” sebutnya.
Saat ini pihaknya sedang melakukan indentifikasi dan mengumpulkan barang bukti serta saksi-saksi. Selanjutnya mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepri di Batu 8 untuk dilakukan visum guna mencari tahu kepastian penyebab kematiannya.
”Nanti kita kabari hasil visumnya,” ungkapnya. (ary/bpos)