batampos.co.id – Keramba ilegal dan eceng gondok masih banyak menutupi permukaan air dam Duriangkang.
AS, seorang warga pemilik keramba di Duriangkang mengaku sudah pernah mendapat perringatan dari BP Batam. Tetapi sampai sekarang tidak ada kelanjutan dari surat peringatan tersebut.
“Kalau memang mau ditertibkan, mau bagaimana lagi. Kita siap saja. Tetapi kalau bisa jangan dalam waktu dekat ini,” katanya.
Warga Batuaji ini mengaku mendapatkan keramba itu dengan membeli dari temannya yang sudah pulang ke Jawa. “Saya hanya ganti jaring saja. Di situ hanya ikan nila saja,” katanya.
Memang dari pantauan Batam Pos, masih banyak eceng gondok dan keramba di dam Duriangkang. Sebagian besar adalah tambak yang berada di tengah dam yang masih bertahan. Sementara yang jaraknya dekat dengan darat, sudah ditertibkan.
Sementara eceng gondok masih terus tumbuh subur menutupi dam. Pendangkalan di dam di sekitar Mukakuning dan Tanjungpiayu terlihat jelas. Daratan seakan tambah luas.
Direktur PTSP dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono mengatakan penertiban untuk bangunan liar di sekitar dam terus dilakukan. Tambak memang masih ada yang tersisa tetapi tidak terlalu banyak.
“Kalau yang dekat dengan darat sudah kita tertibkan. Memang masih ada tapi yang agak ke tengah dam. Tanaman warga yang di sekitar dam pun sudah dibabat,” katanya.
Sementara untuk pembersihan eceng gondok tetap dilakukan. Tetapi ia berharap kepada warga untuk sadar sendiri untuk membongkar keramba.
“Kita akan tetap akan menertibkan. Tetapi bertahap kita lakukan,” katanya. (ian)