batampos.co.id – Helen, siswi SMPN 10Â Batam terpaksa mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK). Remaja 15 tahun ini mengalami patah tulang dibagian kaki setelah terlibat kejar-kejaran bersama penjambret.
Penjambretan itu terjadi pada 6 Mei lalu di jalan Kampung Melayu Blok IV, Seipanas sekitar pukul 20.00 WIB. Helen yang berboncengan bersama tantenya, Laras berencana pulang ke rumah di Blok III. Namun diperjalanan dua orang pelaku memepet sepeda motor mereka.
“Ada yang mengikuti kami dari belakang. Lalu pelaku dengan cepat mengambil hape Helen,” ujar Laras.
Mengetahui ponselnya dirampas, Helen spontan berteriak. Lalu, ia meminta Laras menghentikan sepeda motor. Kemudian, Helen meninggalkan Laras dan berusaha mengejar pelaku.
“Dia (Helen) emosi dan meninggalkan saya di jalan. Kemudian mengejar pelaku,” terang Laras.
Laras menceritakan setelah Helen mengejar pelaku, ia dihubungi seorang pria. Pria tersebut mengabarkan keponakannya menjadi korban tabrak lari mobil. Saat itu Helen berusaha menendang sepeda motor pelaku, namun pelaku membalas sehingga motor keponakannya hilang kendali.
“Mereka tendang-tendangan dan ada mobil dari arah berlawanan menabraknya,” imbuhnya.
Sementara itu, Iwan, paman korban mengaku kesal dengan ulah pelaku sehingga keponakannya menderita patah tulang. Helen menjalani operasi akibat pendarahan.
“Kondisinya belum stabil. Dan dia hanya mau bertemu dengan mamanya,” tutur Iwan.
Iwan berharap pihak kepolisian bisa mengungkap dan menangkap penjambret tersebut. Termasuk mencari mobil yang jabu saat menabrak keponakannya.
“Sopir mobil itu harus ditangkap juga. Bukannya menolong, malah kabur,” paparnya.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Helmy Santika sebelumnya mengaku pelaku kriminalitas jalanan tersebut harus ditindak tegas. Ia juga telah mengintruksikan seluruh jajaran untuk memberantas pelaku.
“Sudah saya instruksikan. Kalau menemukan langsung ditindak tegas,” ujarnya. (opi)