batampos.co.id – Kota Batam diyakini akan tetap menjadi tujuan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Setidaknya hal ini bisa dilihat dari realisasi investasi yang terus tumbuh di tengah sulitnya ekonomi global akhir-akhir ini.
Data Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas (BP) Batam menyebutkan, hingga 5 April 2016 tercatat realisasi investasi asing di Batam mencapai 387 juta dolar AS. Angka tersebut naik cukup signifikan jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 175 juta dolar AS.
Direktur Publikasi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono, mengatakan dari jumlah proyek juga terdapat peningkatan. Selama periode Januari-April 2016 tercatat ada 62 proyek. Sementara tahun sebelumnya hanya ada 47 proyek saja.
Andi mengatakan, selain yang merealisasikan investasi baru tersebut terdapat juga sejumlah perusahaan yang sudah beroperasi di Batam melakukan perluasan usaha dengan nilai mencapai 212 juta dolar AS.
“Itu memang sudah menjadi program dari perusahaan yang sudah beroperasi di Batam. Sehingga mereka tetap melakukan perluasan,” kata Andi.
Andi menambahkan, realisasi investasi ini didominasi beberapa jenis industri berat. Seperti industri alat angkutan dan transportasi, industri kimia dasar, industri makanan, industri konstruksi dan industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik.
“Itu yang termasuk dalam lima besar, sisanya cukup beragam seperti hotel dan restoran, perdagangan dan reparasi, telekomunikasi,” sebutnya.
Sedangkan dilihat dari negara asal investasi, Andi menyebut mayoritas didominasi oleh gabungan beberapa negara asing. Baik itu dari Asia, Eropa, dan Amerika.
Sejumlah kalangan menilai, tumbuhnya investasi di Batam tak terlepas dari campur tangan pemerintah pusat. Salah satunya merombak unsur pimpinan BP Batam, pada awal April lalu.
“Saya lihat dalam tiga setengah bulan ini sudah mulai ada perubahan termasuk perbaikan pelayanan. Bisa dikatakan sudah ada harapan menuju ke arah yang lebih baik,” kata Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) sekaligus Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Oka Simatupang, kemarin (9/8).
Oka telah memantau perkembangan di BP Batam. Ia melihat saat ini Direktorat Lahan diisi oleh profesional muda dengan pendidikan tinggi bahkan ada yang merupakan lulusan perguruan tinggi di Belanda.
“Anak-anak muda yang optimis dalam memperbaiki pelayanan, ya BP Batam tinggal menyesuaikan keadaan saja dengan produktivitas mereka,” ungkapnya.
Namun Oka mengingatkan masih banyak hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan. Sehingga BP Batam tak boleh cepat puas dengan capaian saat ini. Dia meminta BP Batam jangan pernah bermain-main dengan investasi, karena Batam pernah mencapai titik dimana tidak ada investor yang datang, dan investor yang menanam investasi di Batam malah kabur keluar negeri.
“Jangan sampai lagi terjadi seperti itu. Saya ingat ketika Siemens kabur, lutut saya bergetar mendengar pernyataan bosnya yang mengatakan Batam itu tidak ada apa-apanya,” jelasnya lagi.
Apalagi beberapa waktu lalu, duta besar hingga staf ahli ekonomi dari luar negeri berkunjung ke Batam. Kedatangan mereka bukan hanya sekedar jalan-jalan saja, namun mengumpulkan data tentang Batam.
“Apakah Batam ini sudah pantas sebagai tempat menanam untuk investasi, itu yang mereka ingin pastikan melalui data,” tambah Oka. (leo)