batampos.co.id – Dalam kunjungan di Batam Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyempatkan diri berkunjung ke Graha Pena Batam.
“Kedatangan saya ke sini lebih untuk mendapatkan masukan dari saudara sekalian tentang Batam,” kata Basaria.
Ia menjelaskan, saat ini KPK tengah menjalankan fungsi supervisi terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan berangkat ke luar negeri. KPK, kata Basaria, mengusulkan dibentuknya pelayanan terpadu satu pintu untuk pengurusan dokumen TKI, yang melibatkan semua instansi terkait seperti imigrasi, dinas tenaga kerja, badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI.
“Biar bisa selesai di satu tempat saja. Kasihan mereka. Kita sebut pahlawan devisa, tapi mereka diperlakukan tak layak,” katanya.
Basaria mengakui, mengurai masalah TKI sangat sulit dan rumit.
“Tapi, kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Basaria sempat menjawab pertanyaan tentang hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan terhadap Badan Pengusahaan Batam. Ia memastikan KPK belum pernah menerima laporan tentang itu.
“Setahu saya belum pernah terima itu. Kenapa belum? Tanya ke yang seharusnya melaporkan.” ucapnya.
Menjawab pertanyaan tentang perkembangan kasus alih fungsi dam Baloi yang sempat diperiksa KPK tahun 2008 lalu, Basaria mengatakan akan memeriksa terlebih dahulu data yang ada di KPK.
“Saya belum bisa jawab soal itu, karena saya tidak mengetahui dulu itu prosesnya sampai di mana. Nanti saya kabari,” kata Basaria. (leo)