Kamis, 28 November 2024

Gigi Berlubang Berpotensi Merusak Ginjal

Berita Terkait

dr Budi Tan Oto. Foto: Rezza Herdiyanto/Batam Pos
dr Budi Tan Oto. Foto: Rezza Herdiyanto/Batam Pos

batampos.co.id – Hati-hati jika gigi Anda berlubang. Kuman pada gigi bisa menginfeksi ginjal. Menyebabkan gagal ginjal kronis.

Gagal ginjal kronis (GGK) dapat diartikan sebagai penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Indonesia Renal Registry mendefinisikannya sebagai kerusakan ginjal. Dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urin atau tes pencitraan ginjal yang dialami selama tiga bulan.

Status GGK berubah menjadi gagal ginjal tahap akhir ketika ginjal tak lagi berfungsi. Pada stadium ini basanya telah terjadi penumpukan limbah tubuh, cairan, dan elektrolit yang bisa membahayakan tubuh. Itulah mengapa diperlukan penyaringan buatan atau cuci darah (dialisis) atau tranplantasi ginjal.

“GGK ini terjadi jika kelainan sudah berlangsung selama tiga bulan,” kata Dokter Penyakit Dalam RS Awal Bros, dr Budi Tan Oto SpPD.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 oleh Kementerian KEsehatan RI, sebanyak 0,2 persen dari total jumlah penduduk Indonesia mengalami kondisi ini. Provinsi Sulawesi Tengah merupakan daerah dengan angka tertinggi yaitu, 0,5 persen dari total jumlah penduduk di provinsi tersebut.

Dari data 7th Report of Indonesian Renal Registry tahun 2014, pasien gagal ginjal yang melakukan cuci darah paling banyak disebabkan karena hipertensi (37 persen), diabetes (27 persen), dan peradangan ginjal atau glomerulopati (10 persen).

Peradangan ginjal biasa terjadi karena infeksi. Infeksi dari kuman gigi berlubang atau juga dari kuman peradangan amandel yang tak kunjung diobati. Reaksi kekebalan yang keliru juga dapat melukai ginjal.

GGK dapat terdiagnosa melalui pemeriksaan darah dan urin. Gejala lainnya hampir tidak terdeteksi. Dr Budi mengatakan, masyarakat patut waspada jika mengalami tiga hal ini, yakni, gampang capek, badan ngilu-ngilu, dan dehidrasi.

“Tiga hal itu tanda fungsi ginjal mulai terganggu,” ujarnya.

Posisi ginjal berada di bawah tulang rusuk manusia. Bentuknya menyerupai sepasang kacang di bagian kanan dan kiri tubuh. Fungsi utama ginjal adalah menyaring limbah dan kelebihan cairan dalam darah sebelum dibuang melalui cairan urin.

Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sehingga membantu jantung dan otot agas bekerja dengan baik, membantu mengatur tekanan darah, memproduksi zat sejenis vitamin D yang menjaga kesehatan tulang, memproduksi hormon glikoprotein – disebut erythroprotein yang membantu merangsang produksi sel-sel darah merah.

“Kalau ginjal sudah rusak, tidak ada cara lain kecuali mengganti ginjal. Hanya saja, mencari ginjal yang sesuai dengan tubuh itu tidak mudah, butuh waktu yang lama. Untuk itu diperlukan terapi,” tuturnya.

Terapi ginjal dapat dilakukan dengan melakukan hemodialisis atau cuci darah. Seorang pasien yang rutin melakukan cuci darah memiliki resiko kematian yang lebih rendah dari pasien GGK yang tidak melakukan cuci darah.

Namun demikian, pasien GGK menjadi lebih beresiko menderita stroke atau penyakit jantung. Penyakit gagal ginjal memiliki komplikasi ke jantung.

“Sebab, urea tinggi, fosfat rendah, dan kaliumnya tinggi,” ujar dr Budi Tan Oto lagi.

GGK dapat dihindari dengan pola hidup yang sehat. Yakni dengan mengonsumsi makanan yang sehat, rendah gula dan kalori. Minum air putih, minimal, dua liter sehari. Juga melakukan olahraga secara rutin.

“Juga kurangi konsumsi obat-obatan anti-nyeri, herbal, ataupun sinshe,” tuturnya. (ceu)

Update