batampos.co.id – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam, Muslim Bidin melarang sekolah-sekolah dengan sistem double shift menerapkan pola pembelajaran full day school (FDS). Hanya sekolah-sekolah satu shift yang boleh menggunakan pola FDS.
“Kami sekarang sedang mencoba mendata sekolah-sekolah yang menerapkan pola full day school,” kata Muslim usai melakukan mediasi di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Kartika, Senin (5/12).
Hingga saat ini, Seksi Kurikulum Disdik mencatat, ada 11 sekolah yang sudah menerapkan pola FDS. Kesebelasnya berada di tingkat SD dan SMP. Beberapa di antaranya, SDN 006 Sekupang, SMPN 06 Batamkota, dan SMP 26 Batuaji.
Namun demikian, Muslim mengaku belum melakukan verifikasi pada 11 sekolah tersebut. Menurutnya, ada lima syarat yang harus dipenuhi sekolah sebelum menerapkan pola FDS. Kelima syarat itu, yakni pertama, bukan sekolah double shift. Kedua, sarana prasarana sekolah lengkap. Ketiga, para siswa siap. Keempat, guru-guru siap, dan kelima, orangtua siap.
“Sarana-prasarana itu harus lengkap. Sebab, di situ (pola FDS) ada ekskul (ekstra kurikuler) yang kami terapkan di tengah-tengah hari,” tuturnya.
Muslim yakin, pola FDS lebih efektif dari pola pembelajaran sebelumnya. Para siswa akan menyerap lebih banyak daripada sebelumnya. Para guru juga dapat mengajarkan materi secara keseluruhan dan para siswa itu juga dapat mempelajari materi tersebut dengan keseluruhan. “Sabtu-Minggu mereka bisa ikut pesantren di masjid,” kata Muslim lagi.
Sedikit berseloroh, Muslim mengatakan, “Yang sedikit berat itu orangtua mengantar nasi untuk anak-anak ketika siang.”
Ini yang kemudian membuat Muslim mengimbau sekolah-sekolah untuk menyiapkan kantin yang sehat. Dan para orangtua menyiapkan bekal untuk satu hari. Sehingga tak perlu bolak-balik mengantar bekal. “Kami akan lanjut sampai tahun depan. Tapi kami akan lapor Pak Wali dulu,” tuturnya.
Sekolah Muhammadiyah Tinggal Menyesuaikan
Sekolah Muhammadiyah Plus Batam telah lama menjalankan program full day school, bahkan sejak berdiri 2007 silam. Sekolah yang saat ini mempunyai 683 murid SD dan 153 murid SMP ini, hanya tinggal menyesuaikan program FDS dari pemerintah.
Kepala SD Muhammadiyah Plus Batam, Aden Yusuf Maulana, S.Th.I,S.Pd mengatakan program tersebut sudah berjalan. “SD pulang jam 3 (pukul 15.00 WIB) dan yang SMP pulang setengah 4,” kata Aden, kemarin.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diisi dengan belajar efektif penuh di kelas. “Namun, diselingi juga dengan praktik mata pelajaran dan pendidikan karakter siswa juga. Seperti salam sapa, program kepemimpinan dan pelatihan disiplin,” sebutnya.
Misalnya, saat pagi hari siswa datang. Siswa dibiasakan memberi senyum, sapa dan salam kepada gurunya. Selanjutnya, koordinator keagamaan akan melakukan pemeriksaan buku kegiatan harian. “Buku ini wajib diisi oleh siswa. Dia sudah salat lima waktu belum, sudah mengaji belum,” paparnya.
Aden menambahkan, sesaat sebelum memulai KBM siswa diajarkan mengaji terlebih dahulu. Ini dilaksanakan tiap hari, jadi siswa sudah ada target yang harus dicapai. “Jam 8, barulah dimulai KBM-nya. Saat istirahat dan waktu shalat, mereka akan langsung bergegas ke mushala ambil wudhu untuk shalat,” ungkap pria ramah ini.
Siswa menurutnya, menjadi terbiasa. Tanpa disuruh lagi oleh guru-guru, siswa langsung menjalankan tanggung jawabnya. “Siswa juga dilatih menjadi pemimpin. Mulai dari kegiatan sekolah hingga saat beribadah. Mereka sudah ada jadwal bergiliran untuk menjadi pemimpin,” jelasnya.
Mengenai Pekerjaan Rumah (PR), Aden mengatakan hal ini adalah kondisional. Artinya, kalau memang ada tugas sekolah yang belum diselesaikan oleh siswa. Pihak sekolah akan koordinasi dengan orangtua siswa tersebut. “Tapi, kami sangat meminimalkan PR. Jadi, guru-guru sudah diberitahukan agar tidak memberikan PR kepada siswanya,” terangnya.
Setelah pulang sekolah, siswa dibebaskan memilih untuk mengikuti ekstrakurikuler, seperti renang, drumband, silat, mengaji, pramuka, sepakbola, dan robotic. “Justru saat Sabtu, sekolah sangat ramai dengan kegiatan siswa. Mereka malah senang mengisi hari dengan ekskul,” ujar pria berambut cepak ini.
Ditanya kesiapan sekolah, ia meyakinkan sekolah sudah sepenuhnya siap. Mulai dari kesiapan tenaga pendidik hingga ruang kelas. “Bahkan, saat ini kita juga fokus penambahan dua ruang kelas baru untuk SD. Karena, kelas satu hingga lima sudah ada masing-masing 5 kelas. Nah, penambahan dua kelas tersebut untuk kelas enam. Jadi bisa merata lokalnya,” ungkap Aden lagi.
Dia menutup kalau sudah terkondisi dengan baik mulai dari pendidikan karakter dan KBM, sekolah yang terletak di Komplek KDA, Batamcenter ini sudah sangat siap untuk FDS. “Kalau sudah begini kan enak, sekolah tinggal menyesuaikan program yang pemerintah mau saja,” pungkasnya. (ceu/cr18/frisca alvionita)