Selasa, 26 November 2024

Emosi, Keluarga Pasien BPJS Pecahkan Kaca Ruang ICU

Berita Terkait

Ilustrasi

batampos.co.id – Sebuah insiden terjadi antara keluarga pasien dengan pihak keamanan yang berujung pecahnya kaca pintu ruang ICU RSUD Dr. M Yunus (RSMY), Bengkulu, Minggu (1/1) sore.

Hal ini dipicu keluarga pasien tidak terima anggota keluarga seperti tidak terurus dalam ruang ICU.

Dari info yang terhimpun, kejadian bemula seorang pasien bernama Kasman (59) harus mendapat perawatan di ruang ICU akibat sakit yang dideritanya. Kasman dimasukkan ke ruang ICU oleh petugas medis setelah diketahui menderita sakit yang memang harus mendapatkan perawatan khusus di ICU.

Anggota keluarga Kasman, yakni Oki (35) yang mendapati orang tuanya sepertinya tidak terurus dengan baik. Ini setelah dia melihat penutup oksigen di mulut orang tuanya tidak tertutup dengan rapat, bahkan sampai bergeser.

“Kalau demikian, namanya orang tua kami tidak diurus, padahal kami juga walaupun menggunakan BPJS sudah membayar untuk perawatan orang tua kami,” ujar Oki mengulas kembali protesnya kepada perawat yang menangani.

Ternyata suara Oki tersebut, mengundang pihak keamanan rumah sakit yang berjaga di ruang tersebut. Diketahui sebanyak 4 orang petugas keamanan langsung mendekati Oki dan tidak menerima protes Oki tersebut.

Sontak hal itu juga memancing emosi anggota keluarga yang lain, sehingga keributan pun tak terhindarkan. Puncaknya, salah seorang anggota keluarga sampai memecahkan kaca pintu masuk ruang ICU.

“Kami protes mengenai perawatan orang tua kami mengapa demikian sampai terlepas penutup oksigen yang terpasang, namun dibalas dengan amarah. Wajar saja kami sampai marah juga,” ujarnya.

Ketika hal ini dikonfirmasi ke pihak rumah sakit, Kepala Regu Keamanan, Ramadan menjelaskan bahwa masalah tersebut sebetulnya tidak perlu dibesarkan, apalagi berada di ruang ICU.

Pihaknya berharap, keluarga dapat mengerti mengenai kondisi ruang ICU yang harus dalam keadaan tenang, karena pasien yang dirawat merupakan pasien dengan perawatan khusus untuk kesembuhannya.

Mengenai penutup oksigen yang sampai terlepas, menurut Ramadan dari penjelasan pihak yang merawat, diketahui orang tua atau pasien atas nama Kasman menderita penyakit stroke.

Dalam perawatannya, pasien sering bergerak seperti terkejut. Karena, dari penjelasan dokter yang merawat, ada gumpalan darah dalam kepala pasien, sehingga menyebabkan pasien kadang bergerak, sehingga mengakibatkan penutup oksigennya bergeser.

Menurutnya, perawat atau pihak RSMY bukannya tidak memperhatikan pasien. Kebetulan saat bersamaan ada pasien yang meninggal dunia. Sehingga pihak perawat masih sibuk mengurusi dan membereskan berbagai peralatan yang terpasang pada pasien meninggal tersebut.

Saat itulah, ada keluarga pasien dari Kasman yang masuk dan melihat selang penutup oksigen terlepas. Namun langsung cepat diperbaiki oleh pihak perawat setelah mendapat laporan tersebut.

“Hanya miskomunikasi saja, karena perawat sedang sibuk juga saat keluarga pasien masuk,” jelas Ramadan.

Untuk saat ini, pihak rumah sakit belum akan melakukan tindakan terkait kejadian tersebut yang sampai merusak fasilitas. Namun pihak rumah sakit lebih fokus pada pengobatan pasien.

“Nanti kalau keadaan sudah baik dan tenang, keruskaan dan hal yang telah terjadi akand kita bicarakan dengan pihak keluarga pasien,” demikian Ramadan. (vla/jpnn)

Update