batampos.co.id – PT Adhya Tirta Batam (ATB) akan mengganti sejumlah pipa yang ada di Jalan Teuku Umar atau kawasan Kampung Utama, Batam.
Muflihin, Manager Project ATB saat ditemui mengatakan penggantian pipa ini sudah direncanakan, mengingat beberapa pipa-pipa yang ada di kawasan tersebut terbilang sudah mengalami korosi akibat termakan usia.
Sehingga penggantian pipa lama tersebut terbilang sangat perlu dan penting.
Tujuannya, untuk mengoptimalkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas suplai air.
“Nantinya akan kita ganti pipa lama dengan pipa PE ukuran 2 Inchi sekaligus mengganti DOP Galvanisnya. Dengan demikian kualitas dan suplai air akan semakin bagus nantinya,” terang Muflihin, Senin (6/3/2017).
Ia juga mengatakan, penggantian pipa lama ke baru sepanjang 512 meter ini diharapkan tidak akan mengganggu suplai air di kawasan tersebut.
Namun demikian, akan mengalami gangguan suplai air pada saat dilakukan penggantian pipa DOP Galvanisnya saja.
“Gangguan suplai hanya akan terjadi pada malam hari saja. Itupun hanya saat penggantian DOP Galvanisnya dan meteran saja,”terangnya.
Hal yang sama juga akan dilakukan untuk pipa DN 300 yang ada di Simpang Dotamana dan pengantian PRVC di kawasan mess Rumah Sakit Badan Penguasaan (RSBP) Sekupang.
Dikawasan ini, tim hanya mengganti bagian-bagian tertentu saja, sehingga tidak sampai menimbulkan penghentian penghentian suplai air ke pelanggan.
Sebelumnya, sebagai bentuk optimalisasi kualitas air bersih yang baik dan layak untuk pelanggan, ATB telah melakukan perawatan dan perbaikan (refurbishment) filter di IPA Sei Harapan, Sekupang, Batam.
“Pekerjaan perbaikan filter dilakukan agar kapasitas produksi IPA Sei Harapan dapat berjalan maksimal. Saat ini produksi sedikit terganggu, serta tidak bekerja secara maksimal pada filter,” ujar Muflikhin Manager Project ATB.
Perawatan filter berkala akan meningkatkan kualitas performa area produksi, dan juga di tunjang oleh kualitas air baku yang tersedia. Mengingat kualitas air baku yang kurang memadai, akan mempengaruhi kinerja filter dalam memproduksi air bersih.
“Kalau air baku kurang memadai, tentunya akan berpengaruh kepada produksi air yang tidak maksimal,” ujar Mufhlikin lagi. (rilis)