batampos.co.id – Lahan untuk usaha bidang industri shipyard atau galangan kapal di Karimun sudah tidak ada lagi atau sudah habis. Hal tersebut diungkapkan Sebab, untuk industri galangan kapal membutuhkan lahan yang dekat dengan pantai. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perisizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Sularno kepada Batam Pos, Kamis (6/4).
”Data yang kita miliki, memang jika ada pemodal yang ingin investasi untuk industri galangan kapal di Pulau Karimun ini memang sudah tidak ada. Tapi, bukan berarti tidak ada pantai. Hanya saja, lokasi pantai yang masih ada saat ini sudah lama jadi objek wisata. Seperti Pantai Pelawan dan Pongkar. Sehingga, tidak mungkin objek wisata tersebut diberikan izin untuk industri shipyard,” ujar Sularno
Memang, katanya, ada puluhan hektar lahan yang dekat dengan pantai, namun itu sudah dibeli atau dikuasai oleh perusahaan. Hanya saja, sudah lebih dari lima tahun lahan tersebut belum digunakan. Dengan kata lain, jika ada investor yang membutuhkan lahan dekat pantai pihaknya tidak lagi bisa menunjuk atau mengalokasikan lahan milik masyarakat. Karena, sudah habis. yang terakhir perusahaan shipyard mendapatkan lahan dekat pantai adalah PT Grace Rich Marine yang terletak di Sungai Raya.
”Tapi, jika membutuhkan lahan selain untuk shipyard di Pulau Karimun, seperti untuk industri manufaktur atau yang lainnya, masih cukup banyak tersedia. Baik, yang berlokasi di kawasan FTZ maupun yang bukan,” jelasnya. (san)