Sail Sabang 2017 digarap serius oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di bawah komando Arief Yahya
Mengapa Aceh, salah satunya karena Sabang sudah menjadi salah satu ikon wisata bahari nasional yang berpotensi menjadi pintu masuk wisman ke tanah air dari ujung barat utara Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar RI, Dadang Rizki Ratman menjelaskan, bahwa pihaknya telah dan terus berkoordinasi dengan Pemkot Sabang untuk mengetahui perkembangan terkini terkait kesiapan pelaksanaan Sail Sabang 2017.
Aksesabilitas dan amenitas pendukung juga telah disiapkan seperti peningkatan pelayanan dermaga Ulee Lheue-Balohan dan Bandara Maimun Saleh. Hal yang juga membutuhkan perhatian adalah penambahan frekuensi kapal penyeberangan dan penerbangan dari dan ke Kota Sabang.
“Kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh dan Pemkot Sabang. Bahkan BPKS sudah berkoordinasi dengan pelaku wisata di Langkawi dan Phuket. Kita berharap dari sana akan banyak wisatawan yang hadir. Kami juga sudah siapkan Yacht Rally. Setidaknya ada 11 kapal Yacth Rally yang akan hadir,” ungkap Dadang.
Pelaksanaan Sail sabang 2017 di Sabang diwacanakan akan digelar sejumlah atraksi, diantaranya Yacht Rally, Seminar dan Pameran Iptek memperingati 20 tahun Jambore Iptek Sabang, Kapal Pemuda Nusantara, Pekan Kebudayaan Aceh, Parade dan Karnaval Sail Sabang, Work Parachute Championship, International Aerobatic Show, kedatangan Cruice Ship International, dan International Diving Competition.
Ditempat terpisah, Tim Kementrian pariwisata pada Sabtu (8/4) berada di Darwin Australia untuk mempromosikan sail Sabang 2017. Tidak hanya mensosialisasikan, Tim Kemnpar juga bertemu dengan para yachter untuk bisa menikmati kekayaan bahari Indonesia di Sabang. Selain itu dalam acara sosialisasi atau promosi di Darwin ini, telah dibahas revitalisasi jalur Darwin-Ambon International Yacht Race, yang sudah dimulai sejak tahun 1976 lalu.
Honorary Advisor Menpar Arief Yahya dan sekaligus Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Indonesia Kementerian Pariwisata Indroyono Susilo menjelaskan, bahwa program revitalisasi jalur Darwin-Ambon rencananya akan ditingkatkan menjadi Program Nasional, sebagai tindak lanjut kegitan pelayaran internasional Sail Banda pada tahun 2010.
“Program dua Sail yang sekarang ditangani Kemenpar akan menjadi Program Tahunan yaitu Sail Banda 2010 menjadi Darwin-Ambon International Yacht Race,” katanya.
Jalur Darwin-Ambon rencana akan dimulai kembali pada Juli 2017, dimana jalur tersebut akan kembali melewati Laut Banda.
“Diharapkan Gubernur Maluku dan Walikota Ambon dapat menyambut kapal-kapal yacht ini. Serta Dinas pariwisata provinsi dan kota perlu ambil andil untukk memeriahkan event internasional ini, Pasca Sail Banda 2010,lebih lanjut dengan adanya even ini, akan lebih meneguhkan posisi kepulauan Indonesia sebagai ‘Surga Yacht Dunia’,” kata Indroyono.
Tidak hanya itu, Menpar Arief Yahya juga menjadikan Sail Karimata-Tanjung Pinang 2016 menjadi Kepri Gerbang Wisata Bahari Indonesia dan Kepri Marine Festival International Event.
“Banyak yang harus dibenahi di wisata bahari kita, potensi kita besar, performansinya masih belum sebanding dari potensinya,” ujar Menpar Arief.
Dari 14 pilar di Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) World Economic Forum 2017, daya saing pariwisata Indonesia naik dari posisi 50 ke 42 dunia. “Perbaikan berbagai regulasi, infrastruktur di port dan marina, itu akan membuat daya saing kita akan lebih hebat,” ujar Menpar Arief Yahya.
Menteri Arief Yahya juga menegaskan jika Kepri sebagai border area atau Daerah perbatasan (lintas batas) yang dekat dengan pasar Singapore. Selain itu menetapkan Sail Karimata-Tanjung Pinang pada tahun 2016 yang menjadikanKepri sebagai gerbang wisata bahari Indonesia dan Kepri Marine Festival International Event.(*)