Senin, 2 Desember 2024

8 Tahun Cinta Kesulitan Buang Air

Berita Terkait

Tim Corporate Communicatin ATB menyerahkan bantuan untuk Cinta di kawasan Batuaji beberapa waktu lalu.

Ekspresi ceria berselimutkan senyuman ramah, terpancar di wajah dara manis benama Cinta Mei Rosa saat menyambut rombongan PT Adhya Tirta Batam (ATB) di rumahnya.

Pelajar berusia 8 tahun dan saat ini duduk di kelas 1 Sekolah Dasar (SD) di Kawasan Basecamp Batuaji ini sepintas seperti anak-anak pada umumnya.

Namun dibalik kecerian anak pertama dari Sariah Purba dan Robert ini tersimpan sebuah kesedihan yang tidak dirasakan teman-teman sepermainannya.

Sejak lahir, pelajar yang bercita-cita sebagai Guru ini diketahui tidak memiliki saluran pembuangan pada tubuhnya.

Dia hanya bergantung pada saluran pembuangan yang dibuat di bagian perut bawah oleh tim Dokter. Orangtuanya yang hanya seorang pekerja biasa tak mampu membiayai operasi untuk membuat anusnya.

Ketiadaan anus itu membuat anak keduanya itu tersiksa setiap saat. Setiap kali buang air besar, anaknya menangis karena rasa gatal di sekitar saluran pembuangan buatan di perut bawah yang langsung dihubungkan dengan anus.

“Dia selalu menggaruknya dan terkadang membuatnya sakit. Padahal, saluran yang digaruk itu sebenarnya usus,” kata Sariah.

Sariah juga mengatakan, sejak beberapa tahun silam hingga saat ini, Cinta sudah mengalami 7 kali operasi yang ditujukan untuk membuat saluran pembuangan yang alami oleh tim dokter.

“Pertama kali dilakukan operasi oleh tim dokter saat Cinta masih kecil untuk pembuatan saluran pembuangan sementara di perut. Setelah bebera waktu, tim dokter kembali melakukan operasi untuk pembuatan saluran pembuangan ke lubang anus,” kata Sariah dengan mata berkaca-kaca saat bercerita kepada Tim Corporate Communication ATB di rumahnya.

Selanjutnya, tambahnya, operasi ke tiga, empat dan lima dilakukan untuk pembuatan saluran kencing sekaligus menurunkan posisi awal usus besar.

Namun pada operasi ke lima dokter mengatakan bahawa operasinya dianggap gagal dan harus kembali dilakukan operasi ke enam kalinya untuk pembuatan saluran kencing sementara yang berada di bawah pusar.

Lalu dimasukkan selang sepanjang satu meter dibawah pusar yang ditujukan untuk memudahkan Cinta melakukan pembuangan air kecil.

Dari sekian operasi yang dilakukan tim dokter, Cinta diketahui tidak pernah merasakan ekspresi layaknya orang biasa yang ingin buang hajat besar. Sehingga setiap hari, ia harus mengenakan popok saat dirumah maupun berangkat ke sekolah.

“Saat ini, kami masih menunggu arahan dari dokter untuk dilakukan operasi ke tujuh, mengingat saat ini konsisi ginjal Cinta sudah katanya dalam kondisi bengkak. Sehingga harus dioperasi segera,” jelasnya.

Dalam sehari, Cinta dapat menghabiskan 5 tampot. Itupun bukan sembarang tampon. “Tampon harus bersih. Kotor sedikit harus diganti. Kalau tidak bisa infeksi,” tambahnya

Kini Selain menunggu kapan dilakukannya operasi kembali, Sariah bersama suaminya sudah berusaha untuk mencari uang guna membiayai operasi anak pertamanya tersebut.

Namun demikian, pekerjaan suaminya yang hanyalah Sales Oli kendaraan bermotor masih jauh untuk membiayai operasi anak mereka.

Ditambah lagi kebutuhan obat-obatannya Cinta dan biaya kontrak rumah yang selalu membuatnya berpikir panjang dan mencari solusi.

Pada kunjungan tersebut, sebagai bentuk kepedulian PT Adhya Tirta Batam (ATB) menyerahkan bantuan kepada Sariah guna meringankan dari sisi ekonomi kepada keluarga. Bantuan tersebut, diserahkan dalam bentuk dana tunai.

“Pemberian bantuan ini, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh ATB sebagai bentuk membantu meringankan masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.

Dan sepanjang tahun 2011 hingga 2016 silam, ATB sudah menyalurkan bantuan untuk ratusan orang yang mengalami gangguan kesehatan berat dalam bentuk ATB Peduli Sosial ‘Bantuan Mustahik’.(rilis)

Update