batampos.co.id – Penyanyi dangdut senior, Connie Nurlita menggandeng musisi Didi Kempot yang populer dengan lagu dan musik campursari. Sehingga Connie mendapatkan sesuatu yang sangat berbeda dibandingkan ketika mengawali debut kariernya pada 1991. Saat itu masih aktif menyanyikan lagu yang memiliki genre pop dangdut alias popdut.
Pada Baru 6 Bulan, Connie mencoba menghadirkan materi yang diaransemen ulang. Dia mencoba menyanyikan lagu-lagu dangdut koplo yang dipadukan dengan campur sari. Hasilnya musik terdengar lebih semarak dan menarik.
Proses penggarapan album ini memakan waktu tiga bulan. Ada sepuluh lagu yang dinyanyikan Connie selain Baru 6 Bulan, juga ada lagu Anak Medan ciptaan Fredy Tambunan, Balada Pelaut karya Gerce Kawur, Cinta Karet karya Nawawi, Polo Pakita ciptaan Willem R.Panusingon, Stasiun Balapan serta 4 lagu ciptaan Didi Kempot lainnya.
Lagu Baru 6 Bulan dipilih sebagai single perdana Connie. Dia pun mengatakan bahwa dirinya sangat cocok menyanyikan dangdut koplo aransemen Didi Kempot.
“Dangdut koplo yang diaransemen musiknya oleh Mas Didi Kempot jadi enak banget dan cocok sama saya,” kata Connie Nurlina kepada JawaPos.com, Jumat (26/5).
Musisi Didi Kempot juga mengaku senang bisa membuat aransemen khusus untuk Connie Nurlita, “Saya merasa ada ketulusan ketika mendengar Connie untuk menyanyikan lagu itu,” ucapnya.
Tembang Baru 6 Bulan dari Connie dirilis bersama label yang menaungi saat ini yakni Nagaswara. Sementara lirik dan musik merupakan ciptaan Wahyu WHL.
“Kalau lagunya bercerita tentang sepasang kekasih, kenalan, PDKT, pacaran, dan putus cuma 6 bulan saja,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Connie juga membeberkan kenapa dirinya jarang muncul belakangan ini. Dia menyebut selama ini memang jarang tampil on air, namun hanya acara off air. Oleh sebab itu, album Baru 6 Bulan dihadirkan untuk mengobati kerinduan kepada masyarakat khususnya pecinta musik dangdut.
Sementara itu, Rahayu Kertawiguna selaku CEO Nagaswara menyatakan bahwa album terbaru Connie Nurlita ini merupakan album yang kental nuansa nusantara. Pasalnya, pada sejumlah lagunya terdapat lagu daerah. Seperti lagu Batak, Sumatra, Medan, Manado, Jawa dan lagu nasional.
“Sebenarnya ini album NKRI dan sesuai dengan keresahan dari masyarakat kita yang beragam. Daripada bertengkar lebih baik kita nyanyiin aja sih semuanya dalam satu album,” imbuh Rahayu Kertawiguna. (ded/JPG)