Sabtu, 2 November 2024

Wisata Lagoi Tidak Hanya untuk Wisatawan Berkantong Tebal

Berita Terkait

Kawasan wisata Lagoi kini tidak hanya menarik wisatawan mancanegara. Wisatawan lokal juga banyak berwisata kesini. Foto: istimewa

batampos.co.id – Kawasan Pariwisata Lagoi beberapa tahun ini berbeda. Jika dulu, kawasan itu khusus dikunjungi wisatawan mancanegara berkantong tebal, tapi sekarang wisatawan lokal juga bisa menikmati segala fasilitas di sana.

Paket-paket wisata ke Kawasan Pariwisata Terpadu Lagoi (KPTL) bak kacang goreng diposting di media sosial (medsos). Mulai menawarkan paket 2 hari 1 malam ke Lagoi, atau cuma paket 1 hari ngetrip di Lagoi. Sasaran paket-paket wisata, itu adalah wisatawan lokal antara lain masyarakat Batam.

Harga per paket perjalanan di Lagoi yang ditawarkan pun murah. Hanya merogoh saku kisaran Rp 300 ribu hingga Rp 850 ribu wisatawan sudah bisa menikmati tour ke kawasan itu. Misal, seperti diungkapkan Novalina, salah satu pemilik tour & travel asal Batam ini. Dia kerap memposting paket wisata ke Lagoi di laman facebooknya untuk mempromosikan destinasi wisata baru bagi warga Batam.

Mengapa demikian? Karena, sasaran wisatawannya rata-rata adalah masyarakat Batam dan perjalanan dimulai dari Batam, sekitar pukul 06.30 pagi. Dari Batam, lalu kemudian wisatawan akan naik kapal Roll On Roll Off (RoRo) untuk berlayar ke Pulau Bintan. Setelah perjalanan laut sekitar 1 jam, rombongan wisatawan akan tiba di Pelabuhan RoRo Tanjunguban. “Langsung ada bus wisata, ber-ac yang menjemput,” ungkap wanita pecinta kucing ini.

Untuk paket wisata 2 hari 1 malam, Nova menjelaskan, hari pertama wisatawan akan dibawa berkeliling menaiki bus wisata ber-AC ke sejumlah objek wisata di Lagoi. Pada hari pertama, biasanya wisatawan akan ke lokasi wisata Gurun Pasir di Desa Busung. Di sana banyak sekali ornamen yang disediakan pihak pengelola, dalam hal ini BUMDes milik Pemerintah Desa Busung agar menarik wisatawan, seperti kapal tiruan mirip kapal Lancang Kuning, lalu ada unta-untaan dan lainnya.

Lalu rombongan diajak safari ke kawasan Lagoi. Di kawasan Lagoi, wisatawan terlebih dahulu menyantap makan siang di pujasera Lagoi. Usai makan siang secara prasmanan, rombongan baru ke kawasan Lagoi Bay.

Lagoi Bay, diresmikan 2015 lalu. Kawasan wisata ini dibangun tidak semata mengejar kunjungan wisatawan mancanegara, tapi juga wisatawan lokal. Di sana, kini telah ada beberapa fasilitas antara lain lantern park, kemudian ada kereta untuk berkeliling kawasan Lagoi Bay, ada Plaza Lagoi.

Menariknya, di Plaza Lagoi tersedia beberapa gerai seperti Bintan Gerai milik Dispar Kabupaten Bintan yang menyediakan beragam marchendist atau kerajinan tangan asli dari pengerajin asal Bintan. Terdapat minimarket, dan restoran dan beberapa cafe. Untuk akhir pekan, biasanya ada tersedia bazar yang disediakan untuk para pelaku UKM. Makanan yang dijual juga makanan daerah seperti soto, bakso, empek-empek, tetapi ada juga makanan asal negeri Paman Sam (Amerika) seperti burger.

Masih hari pertama, wisatawan akan diajak ke Danau Lagoi yang masih dalam satu kompleks. Lalu, ke ikon love dan cek in di deBintan Vila, hotel dan resort yang berada di luar kawasan Lagoi. Hari keduanya wisatawan diajak kembali ke Treasure Bay, Lagoi.
Endang, salah satu wisatawan yang ikut dalam rombongan tour mengatakan, untuk makanan jika ikut tour sudah masuk dalam paket. Mereka biasanya makan di pujasera.
“Lagoi tempatnya bagus, bersih, pantainya juga sangat bagus, guidenya juga baik,” ujar Endang.

Nah, bagi wisatawan yang ingin ke Lagoi, tapi tidak mengikuti paket wisata dari tour and travel, juga bisa. Misalkan membawa kendaraan dari Batam, maka wisatawan dikenakan tiket mobil untuk diangkut kapal roro, seharga lebih kurang Rp 270 ribu, kalau motor sekitar Rp 40 ribu. Lalu, untuk ke kawasan Lagoi, wisatawan bisa menggunakan jasa tour guide. Tapi bisa juga sendiri langsung ke kawasan Lagoi. Ancar-ancarnya, wisatawan bisa menggunakan jalur Lintas Barat, arah ke Tanjungpinang.

Setelah melewati jembatan I, Jembatan Busung, wisatawan akan menemui simpang empat, Simpang Penaga, yang terdapat pos lantasnya di sebelah kiri. Dari situ, wisatawan tinggal mengikuti arah petunjuk yang ada di jalan-jalan. Nanti setelah sampai di Simpang Lagoi, wisatawan akan bertemu dengan gerbang besar. Di dalam sanalah, objek wisatawan terpadu Lagoi berada.

Oan, salah satu mantan tour guide mengatakan, di kawasan ini, ramainya pada akhir pekan atau saat ada event pariwisata. Sedangkan di hari biasa, tidak terlalu ramai. “Ini juga sepi, mungkin pas bulan puasa,” katanya.

Terlihat di hamparan pasir putihnya juga tidak terlihat pengunjung. Beda jika hari akhir pekan lainnya, pengunjung khususnya wisatawan mancanegara suka berjemur di pantai.
Soal harga, ia mengatakan, misal makanan dan minuman yang dijual di minimarket atau gerai, masih harga wajar.

“Makanan dan minuman misal di toko minimarket masih terjangkaulah. Paling beda seribu atau dua ribu,” katanya.

Namun, kalau makan di restoran atau cafe, harganya lebih tinggi. Dea, penjaga Gerai Bintan mengatakan, untuk makanan dan minuman yang dijual di kawasan ini, masih relatif terjangkau. Malah, ada dua versi harga. Misal untuk minuman botol bagi wisatawan lokal, biasanya harga yang dijual berkisar Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu. “Kalau turis memang dijual lebih mahal, dua kali lipat,” kata wanita asal Sei Kecil itu.
Malah, kalau akhir pekan, katanya, ada bazar makanan daerah seperti soto, bakso dan empek-empek. Harganya sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per porsi. (cr21)

Update