Selasa, 3 Desember 2024

Catata Ya, Minangkabau Fashion Festival, 15 September 2017

Berita Terkait

ilustrasi

Pada 15 September 2017 akan ada perhelatan akbar di Padang, Minangkabau Fashion Festival 2017.

Acara ini bisa disaksikan di Gedung Auditorium Gubernur Sumatera Barat.

“Sumatera Barat itu pariwisatanya sudah komplit! Penonton Tour de Singkarak nomor 5 terbanyak di dunia. Kuliner rendangnya World’s Best Foods 2011 versi CNN. Di 2016  sukses menyambar tiga gelar juara dunia family friendly tourism. Mereka juga punya Mandeh yang dijuluki Raja Ampat-nya Sumbar. Dan sekarang ada fashion tradisional. Ini luar biasa,” ungkap Menpar Arief Yahya, Senin (19/6).

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, fashion merupakan salah satu industri yang penting dalam pengembangan Industri Kreatif di Indonesia. Bahkan di tahun 2014 kemarin, fashion menyumbang 30 persen dari seluruh sektor Industri Kreatif terhadap product domestic bruto (PDB) Nasional.

“Fashion itu bisnis yang besar. Size-nya sampai Rp 200 triliun atau 30 persen dari total industri kreatif. Ke depannya ini juga masih bisa terus dikembangkan,” kata Arief Yahya.

Tidak hanya memberikan pemasukan yang besar untuk negara, menurut Arief industri fashion juga telah berhasil menyerap jutaan tenaga kerja.

“Tenaga kerjanya sampai empat juta orang. Untuk nilai ekspornya menyumbang sekitar 100 triliun. Jadi ini (industri fashion) harus kita bangun bersama-sama karena saya yakin industri fashion kita bisa unggul di seluruh dunia,” ujarnya.

Lantaran itu, Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat ngotot menggelar Minangkabau Fashion Festival 2017. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Barat ikut digandeng. Keduanya lalu berkolaborasi mengusung tema “Budaya Minangkabau Warisan untuk Dunia.”

Segala hal yang terkait kreasi dan identitas Sumatera Barat dituangkan ke dalam fashion. Desainer muda juga ikut diberi ruang untuk berinovasidi 4 nomor lomba. Dari Lomba Membuat Desain Motif Batik Minang, Minang Fashion Designer Competition, Lomba Modifikasi Batik Kurung, dan Lomba Sepasang Busana Pengantin Tradisional Minangkabau, semua terbuka untuk desainer-desainer muda Sumatera Barat.

“Ini terbuka untuk para siswa sekolah desain, sekolah fashion desain, profesional, pengrajin, UKM, dan umum. Para peserta akan memperebutkan hadiah dengan total Rp. 74.000.000,00 serta trofi dan sertifikat untuk para pemenang. Kriteria penilaian dari keempat lomba tersebut secara umum mencakup konsep ready to wear dengan inovasi desain kekayaan lokal yang berdaya jual tinggi,” terang Koordintor Generasi Pesona Indonesia (GenPI Sumbar) Aris Purnama.

Animo peserta pun tinggi. Indikatornya bisa dilihat dari respon di media sosial. Sebanyak 60 persen dari peserta pemula dan 30 persen dari desainer profesional ikut mendaftar di even ini.

“Angka ini membuktikan bahwa para desainer pemula pun memiliki minat yang tinggi untuk mengeksplore motif Minangkabau,” tambah Aris.

Dari keseluruhan karya yang dilombakan, akan dipilih 10 sketsa terbaik dari setiap kategori. Keseluruhan pemilik sketsa yang terpilih akan diberikan pembekalan dan akan ditampilkan di Auditorium pada 15 September 2017, sekaligus penentuan Juara, runner up, peringkat 3, Harapan 1, 2, dan 3 dari setiap kategori. Yang sukses menyambar gelar top 3, akan ditampilkan di Indonesian Modes Fashion Week Jakarta pada 3 – 8 Oktober mendatang.

Ketua Dekranasda Sumbar, Nevi Irwan Prayitno mengatakan, pemilihan nama Minangkabau Fashion Festival bertujuan karena ini mengangkat suatu industri fashion di Sumbar dengan nuansa kekayaan budaya Sumatera Barat yaitu Minangkabau.

Contohnya bisa ditengok dari bordir, sulam, tenun, songket yang dimiliki Sumbar. Potensinya dinilai sangat besar lantaran seluruh sulam dan bordir yang ada di Indonesia dimiliki Sumatera Barat. Bahkan 10 daerah penghasil tenun tersebar di provinsi ini.

“Pada level nasional, Sumatera Barat sudah diakui sebagai gudangnya industri fashion,” jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Oni Yulfian menjelaskan, even ini akan membawa dampak ekonomi yang luar biasa. Wisatawan akan semakin banyak yang berkunjung ke Sumatera Barat dan setelah itu, produk-produk yang berkaitan dengan fashion ini akan terpromosikan dengan baik.

“Ini bisa jadi souvenir. Kita dorong wisatawan untuk berbelanja,” ucapnya. (*)

Update