batampos.co.id – Pasien mengeluhkan pelayanan yang diberikan RSUP Raja Ahmad Tabib, Batu 8, Tanjungpinang. Pasalnya pasien harus menunggu selama tiga jam untuk mendapatkan ruang inap dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) milik Provinsi Kepri tersebut.
Informasi di lapangan, lambannya pelayanan yang diberikan RSUP Kepri ini dikarenakan manajemen rumah sakit masih menikmati liburan panjang. Bahkan pelayanan rawat jalan atau poli ditutup sementara waktu sampai 3 Juli mendatang. Sehingga pasien tidak bisa mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan secara maksimal.
Salah satu keluarga pasien penyakit dalam, Ismail mengatakan ibunya mengalami penyakit sesak napas ketika lebaran ke rumah sanak saudara di Batu 10 Tanjungpinang. Karena penyakit yang menyerang ibunya sudah kronis dia langsung membawa ke RSUP Kepri.
“Saya bawa mamak ke IGD pukul 15.00 WIB. Dijanjikan akan dipindahkan ke ruang inap karena penyakit mamak cukup serius. Tapi kami harus pindah tiga jam kemudian,” ujar Ismail ketika diwawancarai di RSUP Raja Ahmad Tabib, Batu 8, Tanjungpinang, Rabu (28/6).
Selain menelan waktu lama mendapatkan ruang inap, kata Ismail banyak ruang pelayanan yang ditutup. Seperti lobi, ruang administrasi dan minimnya petugas jaga disetiap ruangan. Sehingga keluarga pasien juga harus ekstra keras untuk melayani keluarganya sendiri yang sakit.
Kemudian, lanjut Ismail keluarga pasien yang ingin menjenguk maupun keluar harus memutar untuk keluar rumah sakit. Sebab pintu lobi ditutup selama 24 jam sehingga secara terpaksa harus melewati ruang IGD atau pintu samping.
“Meskipun lebaran sebaiknya seluruh pelayanan tetap berjalan optimal. Kalau ikut liburan juga beginilah jadinya, pasien yang dikorbankan,” bebernya.
Humas RSUP Kepri, Helmi membenarkan jika beberapa pelayanan di rumah sakit ditutup untuk sementara waktu karena liburan lebaran. Tetapi khusus penanganan darurat atau lebih lanjut seperti IGD, radiologi, laboratorium, dan rawat inap tetap berjalan maksimal atau 24 jam.
“Bagian manajemen, rawat jalan, apotik dan dokter spesialis libur. Khusus dokter spesialis statusnya siaga jadi bila dibutuhkan mereka siap datang dan memberikan penanganan,” akunya.
Selama liburan, kata Helmi perawat dan dokter siaga tetap bertugas selama 24 jam di IGD. Diantaranya menempatkan 5 dokter jaga di IGD dan menugaskan dua dokter jaga disetiap lantai.
Sedangkan permasalahan ditutupnya lobi RSUP, lanjut Helmi diyakininya tidak mengganggu pelayanan selama lebaran. Sebab pelayanan administrasi atau kasir dan apotik tetap berjalan lancar hanya saja lokasinya dipindahkan sementara waktu di ruang IGD.
“Memang keluarga pasien tak bisa melewati lobi karena ditutup. Tapi pelayanan administrasi dan apotik tetap berjalan cuma saja dipusatkan di ruang IGD. Itu hanya berlaku semantara waktu saja, habis liburan semua kembali normal,” ungkapnya. (ary)