Selasa, 3 Desember 2024

ATB Batam Sukses Kembangkan Teknologi untuk Efisiensi

Berita Terkait

Suasana Visitor SCADA ROOM di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mukakuning Batam. DOK/ATB

Memberikan pelayanan dan kepuasan yang terbaik bagi pelanggan, merupakan salah satu misi PT Adhya Tirta Batam (ATB) dalam mengelola air bersih di Batam.

Untuk itu, ATB dalam memaksimalkan pelayanan tersebut ATB menerapkan teknologi terintegrasi dan termutakhir. Satu diantaranya adalah penerapan Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) yang merupakan sistem kendali berbasis komputer yang dipakai untuk pengontrolan proses pengolahan air, distribusi dan pemantauan kebocoran.

SCADA yang dibangun ATB berbeda dengan sistem yang digunakan oleh perusahaan daerah air minum (PDAM) di Indonesia pada umumnya.

“SCADA digunakan juga di beberapa perusahaan derah air minum (PDAM) di Indonesia, namun SCADA yang ada di ATB merupakan satu satu yang terbaik di Indonesia, karena terintegrasi antara produksi, distribusi dan NRW,” kata Corporate Communication ATB, Enriqo Moreno.

SCADA yang diluncurkan sejak 17 Januari 2017 ini, tambahnya, merupakan teknologi baru yang diaplikasikan oleh ATB.

Dimana Inovasi yang di bangun oleh sumber daya manusia (SDM) ATB sendiri ini, kini dalam proses penjajakan paten. Mengingat hanya ada satu-satunya di Indonesia dan hanya ada di ATB.

Lalu bagaimanakah cara kerja dari SCADA itu sendiri? Secara ringkas Jamaluddin Manager IT and System ATB mengatakan SCADA ini mengumpulkan seluruh data yang dihasilkan oleh piranti yang dipasang di lapangan.

Baik itu mesin pompa maupun Logger yagn kemudian dijadikan satu dalam sebuah database dan ditampilkan di main display. Dengan adanya SCADA ini semua orang bisa melihat dengan cepat kondisi terkini di lapangan.

“Apa saja yang terjadi di lapangan bisa langsung terpantau dan langsung diambil tindakan,”jelasnya.

Pola kerjanya, tambah Jamaluddin lagi, dimulai dari mesin pompa yang dipasang alat kontrol yang diberi teknologi khusus. Sehingga dari alat tersebut, bisa langsung dikumpulkan data-data yang dibutuhkan.

Seperti panas pompa, listrik yang dibutuhkan, getaran kemiringan hingga beberapa parameter lainnya. Namun demikian, yang biasanya digunakan adalah konsumsi listrtik, getaran pompa dan panas.

Begitu mendapatkan data dari logger yang ada di lapangan, di Main Display SCADA bisa diketahui kebutuhan berapa yang ideal dalam menyuplai air ke pelanggan hingga kurang dan lebihnya pressure di sebuah kawasan.

“Dari perputaran pompa yang ada di Instalasi Pengolahan Air (IPA) bisa kita bandingkan dengan data di Logger. Kalau over suplai bisa menimbulkan kebocoran dan harus kita kurangi pressurenya. Maupun sebaliknya,”jelasnya.

Dengan adanya data-data tersebut ATB sudah menerapkan Smart Water Company dalam keseharian, sehingga operasional lebih efektif, efisien dan terkontrol.
Selain membangun fasilitas jaringan dan infrasruktur, PT Adhya Tirta Batam (ATB) juga menggunakan teknologi pendukung lainnya untuk lebih meningkatkan efisiensi, produktivitas dan efektivitas dalam pengelolaan air bersih. (rilis)

Update