Sabtu, 23 November 2024

Suami-Istri dan Dua Orang Anak Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak di Rumah Mereka

Berita Terkait

Kondisi korban saat dibawa ke RS Bhayangkara Palembang. (Alwi Alim/JawaPos.com)

x.batampos.co.id – Satu keluarga ditemukan tewas. Di tubuh mereka ditemukan luka tembak, Rabu (24/10).

Mereka terdiri atas empat orang. Adalah Fransiskus Xaverius Ong, 45, Margareth Lentin Liana, 43, Rafael Fransiskus, 18, dan Kathlyn Fransiskus, 11.

Mereka tinggal di Perumahan Vila Kebon Sirih, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel)

Berdasarkan informasi, keempat jenazah pertama kali ditemukan sang pembantu rumah tangga bernama Nanang, 42. Pada pukul 06.00 WIB, Nanang berniat membangun majikannya. Namun, keempat anggota keluarga sudah ditemukan tewas di kamarnya masing-masing.

“Anak korban ditemukan tertelungkup di kamarnya. Sedangkan ayah dan ibunya tewas di kamar atas,” kata Nanang saat ditemui di lokasi kejadian.

Seekor anjing kesayangan keluarga tersebut juga ditemukan mati. Nanang mengaku tidak mengetahui penyebab kematian majikannya. Sebelumnya, sang majikan juga tidak pernah cerita kepada dirinya kalau punya masalah. “Saya bekerja di sini sudah dua bulan,” singkatnya.

Sementara itu, tetangga korban, Firmansyah, 42, mengaku sempat bertemu korban pada Selasa (23/10) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Selama bertetangga, tidak ada cerita berat yang diceritakan korban. “Semua tampak baik-baik saja. Bahkan saat kejadian juga tidak terdengar ada kegaduhan,” tuturnya.

Polisi memastikan penyebab satu keluarga tewas di Palembang merupakan kasus bunuh diri. Hal tersebut berdasarkan penyelidikan Pusat Laboratorium Forensi (Puslabfor) cabang Palembang, Kamis (25/10/2018).

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, kronologi kematian satu keluarga berawal dari keretakan rumah tangga. Margareth yang merupakan istri Fransiskus meminta cerai, sehingga sering terjadi keributan antar suami istri.

“Ini berdasarkan keterangan dari pembantu rumah tangga korban,” kata Zulkarnain saat ditemui di Mapolda Sumsel, Kamis (25/10).

Fransiskus diduga sudah merencanakan aksi bunuh diri tersebut. Terbukti, Fransiskus mematikan CCTV pada pukul 14.30 WIB, dengan tujuan aksinya tidak terpantau.

Kemudian, Fransiskus sempat memanggil semua pekerja di rumahnya untuk berkumpul. Fransiskus pun bertanya kepada pekerja sudah berapa lama bekerja di rumahnya.

Korban sempat memberikan uang kepada dua pembantunya. Selain itu, dia memberikan cincin kepada penjaga burung dan lain sebagainya.

“Ini menjadi tanda-tanda sebelum Fransiskus nekad melakukan aksinya,” ujar jenderal bintang dua tersebut.

Menurut Kapolda, pertama kali yang ditembak yakni istrinya Margareth. Setelah menembak, Fransiskus keluar dari kamar untuk merokok, minum kopi, serta sempat main piano.

Terbukti saat olah TKP ditemukan bekas rokok dengan bercak darah. Ini membuktikan, Fransiskus sempat berpikir dahulu sebelum menghabisi anaknya

Kemudian, Fransiskus pun naik ke atas ke kamar dua anaknya yang terpisah. Fransiskus lalu menembak kedua anaknya hingga tewas.

Setelah itu, dia membunuh kedua anjingnya Snowy dan Choky. Akhirnya, Fransiskus pun bunuh diri dengan menembakan pistol di kepalanya dan akhirnya tewas di kamar tepat di samping istrinya.

“Dari hasil puslabfor ditemukan beberapa bukti bahwa ini dilakukan oleh Fransiskus dan sejumlah tanda-tanda. Jadi kami memastikan kasus ini adalah kasus bunuh diri,” tutupnya.(lim/JPC)

Update