Minggu, 19 Januari 2025

Singapura Larang Gunakan Minyak Goreng Beku

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Singapura melarang penjualan minyak terhidrogenasi dalam bentuk lemak trans yang ditemukan dalam setiap makanan ringan seperti cookies, serta makanan yang dipanggang.

Minyak partially terhidrogenasi (PHO) ini dianggap menjadi sumber utama lemak trans penyebab sejumlah penyakit pada tubuh manusia.

Sekretaris Senior Kementerian Kesehatan Singapura Amrin Amin menyebutkan, sumber utama lemak trans buatan banyak ditemukan dalam sejumlah makanan seperti margarin, keripik kentang, dan makanan cepat saji.

“Departemen Kesehatan agar segera melarang peredarannya,” ujarnya dalam Rapat Parlemen, sebagaimana dilansir dari Channel News Asia, Rabu (6/3) lalu.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lemak trans buatan meningkatkan risiko penyakit jantung dan tidak memiliki manfaat kese-hatan.

“WHO telah meminta negara-negara untuk menghilangkan lemak trans buatan dari pasokan makanan,” kata­nya.

Singapura mengelompokkan kategori produk makanan yang cenderung mengandung PHO, yaitu makanan ringan, makanan yang dipanggang, dan makanan siap saji. Di seluruh kategori ini, kurang dari 10 persen produk di pasar saat ini mengandung PHO.

Produsen makanan diharuskan oleh hukum untuk menyatakan dan membatasi jumlah lemak trans dalam minyak goreng dan lemak.

“Ini mengakibatkan asupan lemak trans lokal berkurang sekitar dua gram per hari pada 2010 menjadi 1 gram per hari pada 2018, kata Amrin.

Singapura merupakan negara yang mengikuti Amerika Serikat, Kanada, dan Thailand dalam melarang penjualan PHO ini di negaranya.

“Namun, melarang produsen menggunakan PHO seharusnya tidak memiliki efek buruk pada pilihan makanan dan biaya Singapura,” tambah Amrin menambahkan.

Depkes telah berkonsultasi dengan industri makanan lokal. Dan umumnya mereka mendukung.

Seorang juru bicara Departemen Kesehatan mengatakan, pelarangan PHO dan menghilangkan lemak trans dari berbagai makanan Singapura harus mendapat dukungan penuh dari berbagai pengusaha kuliner. Banyak solusi dan alternatif yang bisa digunakan sebagai pengganti PHO ini, di antaranya, minyak biji bunga matahari dan minyak canola. Dua produk ini merupakan minyak tidak jenuh, dan aman bagi kesehatan. Ahli diet senior di National Healthcare Group Polyclinics Singapura Alvernia Chua mengatakan, bahan umum yang digunakan dalam pembuatan makanan olahan, PHO meningkatkan rasa dan tekstur makanan ini, dan juga meningkatkan stabilitas rasa.

Dia menambahkan bahwa minyak ini dapat menahan pemanasan berulang, membuatnya ideal untuk makanan yang digoreng dan cepat.

”Kebanyakan PHO dibuat oleh proses industri yang dise­bu­t hidrogenasi, dimana mo­lekul hidrogen ditambahkan ke minyak nabati, yang menye­babkan minyak menjadi padat pada suhu kamar,” jelasnya.

Dia memperingatkan, kesa-lahpahaman bisa muncul dari larangan yang dimaksudkan, yang menyebabkan konsumen memilih mentega daripada margarin sebagai pilihan yang lebih sehat.

“Ini juga tidak direkomendasikan karena mentega, meski tidak mengandung PHO, tapi tetap tinggi lemak jenuh. Pilihan yang lebih sehat adalah memilih margarin lunak yang bebas PHO dan lemak jenuh tinggi, ”katanya.

Menarik referensi dari Denmark, Chua mengatakan bahwa larangan yang bertujuan mengurangi PHO dalam produk makanan dapat me-ngurangi tingkat penyakit jantung dan stroke dari waktu ke waktu dalam populasi. Di Denmark, negara pertama yang memberlakukan larangan seperti itu pada tahun 2004, angka kematian akibat penyakit jantung telah menurun. (*)

Update