TAK hanya Batam, negara tetangga seperti Singapura juga mengalami masalah cuaca panas. Badan Layanan Meteorologi Singapura (MSS) memperkirakan, cuaca panas terik ini akan berlangsung di sana hingga minggu terakhir Maret ini.
Berakhirnya cuaca panas ini, akan ditandai dengan hujan petir. Namun, dalam skala pendek. Umumnya terjadi di sore hari.
”Satu atau dua hari di akhir bulan nanti mungkin kita akan melihat hujan deras yang meluas di seluruh Singapura, disertai angin kencang sesekali. Lalu pada beberapa hari, hujan bisa meluas hingga malam hari,” ujar Direktur Umum MSS, Wong Chin Ling seperti dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (16/3).
Menurut MSS, siklus panas yang telah terjadi sejak Februari ini merupakan salah satu yang terpanas dalam 90 tahun prakiraan cuaca di Singapura.
”Tapi perlu diketahui, hingga Maret ini, total curah hujan masih cenderung jauh di bawah normal,” ungkapnya.
Ia menambahkan, di ming-gu ketiga Maret ini, MSS memperkirakan suhu akan panas sepanjang hari, dengan suhu harian berkisar antara 24 derajat Celcius hingga 34 derajat Celcius.
”Ada saat-saat tertentu, tak ada curah hujan sedikit pun. Suhu maksimum harian bisa naik hingga 35 derajat Celcius,” jelasnya.
”Itu lebih kering dan lebih panas dari biasanya karena massa udara kering dari Samudra Pasifik yang membentang di Asia Tenggara. Akibatnya warga rentan dehidrasi, dan juga tumbuh-tumbuhan akan cepat layu,” tambah MSS.
Sepanjang maret ini, pada semua hari selama periode satu bar, suhu maksimum ha-rian yang tercatat setidaknya 34 ° C, dengan rekor tertinggi 35,7 ° C pada 9 Maret di Choa Chu Kang. Sedangkan suhu minimum terendah di 21,5 ° C pada 11 Maret lalu di Admiralty, Singapura. (cha)