batampos.co.id – Akibat kerusuhan yang terjadi pada 21 hingga 22 Mei kemarin, Pasar Tanah Abang mengalami kerugian hingga Rp200 miliar per hari.
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan, Pasar Tanah Abang ditutup sementara sampai Sabtu (25/5/2019) mendatang. Penutupan dilakukan dari Blok A hingga Blok G.
“Jadi, sejak pagi (hari ini) kami pantau akses ke lokasi masih banyak sisa puing, bekas bakaran ban dan pecahan kaca. Karenanya, pedagang masih memilih untuk tetap tutup sementara,” ujar Arief dalam keterangan tertulis diterima JawaPos.com, Kamis (23/5/2019).
Menurutnya, sejak awal kerusahan tidak ada instruksi dari Pasar Jaya kepada para pedagang untuk menutup toko mereka. Pedagang lanjutnya memilih menutup sementara hingga situasi benar-benar kondusif.
Apalagi hingga Kamis (23/5) dini hari, aksi massa di depan Gedung Bawaslu masih terus terjadi. Kondisi di wilayah sekitar pusat Jakarta masih belum benar-benar aman terkendali.
Arief menambahkan, hingga kini penjagaan di wilayah Pasar Tanah Abang terus diperketat. Ini mengingat lokasinya berdekatan dengan pusat unjuk rasa.
Sejumlah aparat TNI juga masih membantu pengamanan di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara tersebut. “Yang paling penting itu sifatnya koordinasi, baik dengan aparatur dan instansi setempat. Begitu kondisi dinilai sudah aman dilalui, maka para pedagang akan kami infokan, baik dari organisasi dan himpunannya,” katanya.
Arief menyatakan dengan ditutup sementara Pasar Tanah Abang, kerugian semua pedagang dapat mencapai ratusan miliar rupiah. Pasalnya secara keseluruhan jumlah pedagang mencapai 14 ribu pelapak. “Kalau potensi kerugian, kurang lebih Rp 200 miliar setiap hari,” imbuhnya.
Potensi kerugian yang mencapai ratusan miliar rupiah itu lantaran pada bulan Ramadan ini biasanya terjadi peningkatan jumlah pembeli di Pasar Tanah Abang.(jpc)