Selasa, 5 November 2024

30 Orang Terpanggang di Pabrik Korek Api, Ibu dan Anak Tewas Berpelukan

Berita Terkait

Menko Polkam Bentuk Desk Judi Online

Harris vs Trump, Swing State Jadi Penentu

batampos.co.id – Satu unit rumah yang dijadikan pabrik pembuatan korek api di Jalan Perintis Kemerdekaan, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Langkat, Sumatera Utara, ludes dilahap si jago merah, Jumat (21/6/2019) siang.

Sebanyak 30 orang tewas terpanggang. Dari 30 korban yang tewas itu diketahui seluruhnya perempuan dan beberapa di antaranya memiliki hubungan sebagai ibu dan anak.

Seperti Yunita Sari dan dua anaknya Pinja serta Sasa. Lalu, Desi bersama dua anaknya Juna dan Bisma.

Dan terakhir Fitri dan putrinya, Sifa, yang ditemukan tewas dengan posisi berpelukan.
Sepupu Fitri, Irma, mengatakan, siang itu Sifa mengantarkan minuman untuk ibunya usai pulang sekolah.

Namun nahas, bocah kelas 4 SD itu ikut menjadi korban di pabrik tempat ibunya bekerja.
“Mereka berdua meninggal dengan posisi berpelukan di sudut itu. Saya mengenalinya dari cincin Sifa,” ujar Irma di lokasi kejadian.

Tim dokter dan forensik dari Polda Sumut mengevakuasi jenazah korban kebakaran dan ledakan di sebuah pabrik korek api di Langkat, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2019). Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos/JPG

Kapolres Langkat AKBP Nugroho Tri Nuryanto menga-takan, hingga berita ini ditulis diketahui ada empat karyawan selamat. Mereka adalah Nur, Deni Novita Sari, Ariyani, dan Ayu.

Dari keterangan korban selamat, Nugroho menyebut pintu-pintu utama pabrik tersebut sengaja dikunci. Se­hingga saat terjadi kebakaran, sebagian karyawannya tidak bisa menyelamatkan diri.

“Pemilik pabrik sudah ditetapkan sebagai tersangka. Enggak tahu alasannya apa (kenapa dikunci),” katanya.

Salah satu korban selamat, Deni Novita Sari, menceritakan peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Saat kejadian, wanita yang karib disapa Pipit ini mengaku tengah makan siang.

“Saya bisa keluar dari pintu belakang,” kata Pipit.

Menurut Pipit, saat itu ia mendengar ada yang berteriak mengatakan ada kebakaran di pabrik.

Namun, dalam sekejap langsung terjadi ledakan dahsyat. Ledakan itu terjadi berkali-kali dan disusul dengan kobaran api yang melalap seluruh ruangan dan bangunan pabrik.

“Ledakannya banyak sekali, tak bisa dihitung,” kata Pipit yang mengaku sudah 8 tahun bekerja di pabrik tersebut.

Sekitar pukul 15.30 WIB Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto tiba di lokasi bersama rombongan.

Jenderal bintang dua tersebut sempat memasuki bangunan yang terbakar.
Agus mengatakan, korban te­was sebanyak 30 orang. Terdiri dari 24 dewasa dan sisanya anak-anak.

“Kami akan melakukan penelusuran terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab. Pemilik pabrik rumahan ini diduga mengabaikan keamanan dan keselamatan pekerjanya,” ujar Kapolda.(ted)

Update