batampos.co.id – Hingga saat ini, pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna belum rampung sepenuhnya sejak beroperasi dan diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, beberapa tahun silam.
Secara umum rumah sakit pelat merah ini selesai dan sudah layak beroperasi.
Namun, terdapat bagian penting yang tidak pernah rampung, yakni koridor untuk akses pemindahan pasien operasi maupun IGD menuju ruang rawat inap.
Kondisi koridor sekitar 30 meter dengan model turunan dua lantai tersebut belum selesai dan belum beratap.
Akibat tak adanya koridor, pasien yang dipindahkan ke ruang rawat inap harus menutup wajah menghindari panasnya matahari atau harus dipayungi ketika hujan gerimis maupun diterpa angin.
Anggota DPRD Provinsi Kepri, Hadi Candra, mengaku, sejauh ini pemerintah daerah belum pernah mengusulkan sejak dirinya masih menjabat pimpinan DPRD Natuna.
“Selama ini DPRD belum pernah menerima usulan menyelesaikan pekerjaan fisik di RSUD, tentu itu kewenangannya di pemerintah daerah,” ujarnya, Rabu (4/12/2019).
Tidak hanya kondisi sarana tersebut, hingga saat ini RSUD tersebut belum memiliki nama.
Sementara itu, Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti mengatakan, nama RSUD Natuna perlu diusulkan.
Karena pemberian nama selama ini luput dan dianggap sesuatu yang tidak memiliki pengaruh.
“Nama RSUD akan diusulkan, tentu menentukan nama akan dibicarakan bersama,” sebut Ngesti, Selasa (3/12/2019).
Dikatakan Ngesti, meski RSUD belum memiliki nama. Diharapkan sebagai rumah sakit rujukan masyarakat Natuna memberikan pelayanan maksimal.
Diharapkan tidak terdapat keluhan yang tidak dapat diatasi. Disinggung terkait kondisi akses pemindahan pasien dari ruang operasi atau IGD menuju ruang rawat inap yang sering dikeluhkan pasien, Ngesti tidak memberikan komentar.(arn)