batampos.co.id – Kapolda Kepri, Irjen Andap Budhi Revianto, mengatakan, kondisi kemanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kepri terjaga dengan baik.
Hal ini ditandai tumbuhnya ekonomi dengan baik, serta semakin banyaknya wistawan mancangera datang ke Kepri.
Selain itu, tercermin dari jumlah penanganan kasus yang ditangani Polda Kepri. Secara umum, jumlah kasus yang ditangani Polda Kepri menurun, dibandingkan tahun lalu. Selain itu, aksi unjuk rasa juga turun.
”Kondisi ini, berkat upaya dari seluruh stakeholder. Sehingga dapat menjaga Kepri aman,” katanya, Senin (30/12/2019).
Ia mengatakan, ke depan akan terus berkomitmen untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarkat.
Tentunya kemanan ini menjadi kunci pembangunan ekonomi di Kepri. Wakapolda Kepri Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah merinci 2018 terdapat 3.385 kasus.
Sementara sepanjang 2019 ada 3.330 kasus. ”Turun 55 kasus,” ungkap Yan.
Di 2019, polisi dapat menyelesaikan sebanyak 2.290 kasus. Yan mengatakan, bila diasumsikan setiap 100 ribu orang penduduk di Kepri, sebanyak 141 orang berisiko tersandung kasus pidana.
Beberapa kasus yang ditangani seperti pencurian dengan pemberatan terdapat sebanyak 294 kasus. Dibandingkan 2018, kasus pencurian dengan pemberatan ini naik.
Karena di 2018 polisi hanya menangani sebanyak 254 kasus.
Lalu pencurian kendaraan bermotor juga naik sebanyak 53 kasus. Tahun 2018 polisi menangani 328 kasus saja, di 2019 naik menjadi 398 kasus.
Kasus pencurian dengan kekerasan juga mengalami kenaikan.
Tahun 2018 terdapat 85 kasus dan di 2019 ada 95 kasus. Tindak perjudian turun, di 2018 polisi menangani 61 kasus, di 2019 polisi hanya menangani 33 kasus saja.
”Kasus pembunuhan juga turun. 2018 polisi menangani 6 kasus. Di 2019 hanya 4 kasus saja,” ungkap Yan. (*)