batampos.co.id – Ketua persatuan wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Riau, Candra Ibrahim melakukan diskusi bersama sejumlah elemen masyarakat, mulai kalangan mahasiswa, ormas dan OKP, di kafe Sihak Ranai, Jumat (17/1/2020).
Diskusi ditaja PWI Kepri dan PWI Natuna menyikapi isu politik Natuna dikancah nasional yang terus bergulir dan menjadi perhatian pemerintah pusat.
Ketua PWI Kepri Candra Ibrahim mengatakan, diskusi adalah budaya Melayu yang harus mulai dibudayakan masyarakat, khususnya generasi muda dan elemen masyarakat untuk menyuarakan berbagai isu, yang akan menjadikan rekomendasi kepada pemerintah dan legislatif serta diviralkan di media masa.
“Diskusi ini harus dibudayakan, kami PWI siap memfasilitasi dan memviralkan rekomendasi diskusi berbagai elemen masyarakat untuk kepentingan Natuna ke depan,” kata Candra saat membuka diskusi Meneroka politik Natuna 2020.
Candra mengaku, PWI Kepri memiliki tanggung jawab menampung aspirasi masyarakat untuk kemajuan daerah. Khususnya Natuna yang tengah menjadi sorotan nasional. Agar Natuna tidak dipandang sebelah mata. Dan masyarakat Natuna harus menyatukan suara untuk kemajuan daerah.
Candra mengatakan, salah satu isu yang menarik untuk diskusikan berbagai elemen masyarakat adalah wacana pemekaran otonomi baru Natuna Provinsi Khusus. Dan elemen masyarakat harus menyatuka suara.
“Secara organisasi dan saya pribadi punya tanggungjawab moral untuk Natuna. Dan diskusi ini diharapkan terus berlanjut untuk memutuskan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah,” harap Candra.
Diskusi tersebut mendapat respon positif dari sejumlah ormas dan OKP di Natuna dan menyatakan gagasan cemerlang untuk menyatukan pendapat dalam berdebat demi kemajuan Natuna. (arn)