Jumat, 10 Januari 2025

Agar Tak Dilecehkan Singapura

Berita Terkait

batampos.co.id – Gairah Pelindo II tampak lebih besar daripada Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam membangun Pelabuhan Batuampar.

Di Gedung Marketing Center BP Batam, Rabu (12/2/2020), Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya, menyatakan, pengembangan Batuampar merupakan gerakan nasionalisme agar Indonesia tidak dilecehkan Singapura lagi.

“Ini soal nasionalisme. Agar Indonesia tidak dilecehkan Singapura, dan ini penugasan pemerintah,” tegas Elvyn kepada wartawan, Rabu (12/2/2020).

Elvyn mengungkapkan, “kue” yang selama ini seharusnya dinikmati Batam malah diambil alih pelabuhan-pelabuhan di Malaysia dan Singapura.

Apalagi pelabuhan Singapura memiliki kapasitas hingga 47 juta TEUs. Sedangkan Batam hanya bisa menampung sekitar 250 ribu hingga 350 ribu TEUs saja.

Raibnya kue yang seharusnya dinikmati Batam tersebut disebabkan infrastruktur pelabuhan Batam yang berada jauh di bawah standar internasional.

Karena tidak memiliki infrastruktur yang mumpuni, maka produk manufaktur Batam yang berorientasi ekspor, tidak bisa diantar langsung dari Batam menuju negara tujuan.

Alasannya, kapal-kapal besar sekelas Panamax tidak bisa bersandar di Batuampar.

Untuk bisa menuju negara tujuan ekspor, barang-barang ekspor tersebut harus dimuat dalam kapal-kapal tongkang kecil menuju Johor, Malaysia.

Baca Juga: Pengembangan Pelabuhan Batuampar Beberapa Kali Gagal

Ketika tiba di Johor, maka akan diantar lagi pakai truk ke pelabuhan bongkar muat di Jurong, Singapura.

Baru setelah itu menuju negara tujuan ekspor menggunakan kapal yang lebih besar.

Dalam prosesnya, Elvyn menyebutnya bisa sampai triple handling atau pengangkutan berulang kali.

Proses seperti ini juga menimbulkan biaya logistik yang mahal.

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batuampar, Batam, beberapa waktu lalu. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

“Kita ingin single handling saja dari Batam langsung ke negara tujuan. Intinya ini bukan persaingan, tapi hanya mengambil alih kembali hak kita,” jelasnya.

“Kalau bisa ekspor langsung ke Jepang, ngapain harus ke Singapura. Logikanya seperti itu, kalau bisa single handling maka lebih murah,” tutur musisi jazz dan pencipta lagu ini.

Dalam mengembangkan pelabuhan kuno yang satu ini, Pelindo II membentuk konsorsium dengan Pelindo I, Persero dan Wijaya Karya (Wika).

Sesuai dengan head of agreement (HOA) antara BP dan Pelindo II, maka proses pengembangan fisik akan dimulai Maret 2020.

Baca Juga: Pelindo II Mulai Lakukan Pengembangan Pelabuhan Batuampar Pada Maret 2020 

Namun proses awal mulai dari kajian dan pengecekan lainnya sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu.

“Intinya BP dan Pelindo II kerja sama mewujudkan cita-cita Batam sebagai pusat logistik,” paparnya.

Hal ini lanjutnya berdasarkan arahan dari pemerintah. Selama ini kata dia, Batuampar belum optimal untuk meningkatkan daya saing Indonesia.

“Dengan revitalisasi ini, bisa tingkatkan daya saing logistik,” tambahnya.

Elvyn menyebut, dalam proyek besar ini, BP Batam tak sepeserpun mengeluarkan uang. Biaya investasi ditanggung konsorsium.

Pada tahap awal saja, estimasi biaya diperkirakan berada dalam rentang Rp 400 miliar hingga Rp 1,5 triliun. Bahkan secara keseluruhan bisa mencapai Rp 5 triliun.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pelindo II pasti akan menuntut pengembalian modal.

Baca Juga: Kapal Berbendera Mongolia Terbakar di Perairan Batuampar

Namun, untuk mekanisme pengembalian tersebut, Elvyn menyebut masih dikaji oleh tim independen dan Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) yang dapat menilai metode seperti apa yang terbaik.

Menurut Elvyn, tahapan pengembangan Pelabuhan Batuampar dibagi atas tiga. Elvyn juga menyebut, Pelindo II akan mulai pengembangan dari dermaga utara.

“Sisi tersebut selama ini belum optimal untuk singgah kapal. Kami akan tambah kapasitasnya,” tegasnya.

Kegiatan di tahapan pertama ini seperti pendalaman alur dan kolam pelabuhan yang semula empat sampai 10 meter menjadi 12 meter.

Dengan kedalaman seperti itu, maka kapal-kapal besar akan bisa datang.

“Baru kemudian standarisasi sisi terminalnya, kemudian tempatkan alat dan rapikan container yard (CY)-nya,” ujarnya.

“Rapikan aksesnya dan tingkatkan kualitas, maka kapal-kapal akan lebih mudah datang dan biaya logistik bisa ditekan,” kata dia lagi.

Tahap pertama akan berlangsung dalam tempo empat hingga enam bulan. Panjang dermaga akan ditingkatkan menjadi 630 meter.

Luas CY yang dibangun sebesar 12 hektare. Kapasitas terminal ditingkatkan menjadi 600 ribu TEUS per tahun.

Kemudian tipe terminal akan dikembangkan menjadi digital port, hybrid, dan konvensional, dan diarahkan menjadi pelabuhan destinasi kapal-kapal besar.

Selanjutnya tahap kedua, panjang dermaga ditingkatkan menjadi 1.030 meter. Luas CY ditingkatkan menjadi 32 hektare.

Kapasitas terminal ditingkatkan menajdi 2 juta TEUS per tahun. Tipe terminal akan dikembangkan menjadi green port, semi automasi, dan digital port dan diarahkan menjadi pelabuhan transhipment.

Baca Juga: Asosiasi Jasa Kepelabuhanan Tolak Batuampar Dikelola BUMN, Alasannya…

Masa pembangunan capai dua hingga empat tahun. Sedangkan tahap ketiga ini menjadi tahap terakhir.

Proses pengembangan dermaga selatan akan dimulai di sini, begitu juga dengan proses reklamasi untuk menambah panjang dermaga menjadi 2.830 meter.

Di sini, kapasitas pelabuhan ditingkatkan menjadi 6 juta TEUS per tahun dan diarahkan menjadi pelabuhan hub transhipment untuk domestik dan internasional.

“Dalam prosesnya, ada konsultan yang menghitung formula agreement-nya. Sehingga di triwulan empat akan ada hasilnya,” jelasnya.

Elvyn juga menyebutkan, aset tetap menjadi milik BP Batam. Pelindo II hanya berperan sebagai “tukang bangun” saja.

“Pelabuhan manual akan jadi otomatis. Dengan harapan bisa lebih efisien tentunya,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Deputi IV BP Batam, Shahril Japarin, mengatakan kerja sama ini diinisiasi kepemimpinan BP Batam sebelumnya atas perintah pemerintah.

“Kami tindaklanjuti prosedur administratif. Baru Januari bisa disepakati. Jadi, harapannya setelah 48 tahun, Batuampar bisa lebih baik,” paparnya. (leo)

Update