Sabtu, 30 November 2024

Warga Natuna Diisolasi

Berita Terkait

batampos.co.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna mengisolasi seorang warga paruh baya. Sudah tiga hari pasien dalam pengawasan di ruang inap khusus.

Pasien berusia 78 tahun tersebut menderita sesak napas setelah menjalani perjalanan umrah dan transit di bandara Singapura, beberapa waktu lalu.

Saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Natuna, sudah mengirim sampel ke pusat penelitian untuk memastikan penyebab sesak napas pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Natuna, Rizal Rinaldy, mengatakan, saat ini kondisi
pasien dalam keadaan sehat.

Dan terus dilakukan pemantauan dengan meningkatkan kewaspadaan. Hanya saja, sejauh ini pasien juga penderita TBC yang baru tiga bulan selesai berobat.

Belum dipastikan apakah disebabkan TBC atau virus.

“Pasien terus kita pantau dan awasi perkembangannya. Mudah-mudahan, sampel yang kita kirim ke pusat penelitian ada hasilnya dalam dua kali 24 jam, dan tidak mengarah ke virus corona,” sebut Rinaldy, Kamis (5/3/2020).

Rinaldy mengatakan, langkah pengawasan khusus ini karena pasien memiliki riwayat  perjalanan ke luar negeri termasuk ke Singapura.

Sehingga pasien yang pulang ke Ranai langsung dijemput di Bandara untuk dilakukan pe-
nanganan.

“Karena pasien ini dalam pengawasan, kunjungan pasien pun kita batasi. Sebagai tindakan kewaspadaan, petugas medis sudah dilengkapi alat pelindung diri sebagai antisipasi,” ungkap Rinaldy.

Menurut Rizaldy, sebelumnya kondisi imun pasien menurun yang dapat diduga kelelahan dan terjadi sesak napas.

Namun setelah dilakukan perawatan medis, kondisi pasien saat ini sudah membaik, tidak terdapat peningkatan suhu badan.

“Kalau hasil sampel yang kirim menunjukkan positif terpapar virus corona, tentu pasien akan dirujuk di rumah sakit terdekat. Tapi mudah-mudahan ini tidak terjadi,” harapnya.

Sebelumnya sebanyak 16 orang warga Natuna tiba di bandara Lanud Raden Sadjad dari perjalanan umrah.

Namun, satu orang mengalami sesak napas dan saat ini diisolasi di RSUD Natuna.

“Kita semua diharapkan jangan panik. Yang dilakukan melindungi diri, terutama tenaga medis di RSUD,” sebutnya.(arn)

Update