batampos.co.id – Polres Kepulauan Seribu menemukan 5 orang jenazah di dalam sebuah freezer kapal ikan KM Starindo Jaya Maju VI. Penemuan ini bermula dari patroli yustisi yang dilakukan anggota di perairai Pulau Pari pada Kamis (17/9).
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Ermond mengatakan, awalnya petugas patroli untuk mencari kapal dengan jumlah ABK yang banyak. Tujuannya untuk melakukan sosialisasi protokol kesehatan. Aparat kemudian melihat KM Starindo yang terlihat memiliki ABK cukup banyak.
“Kemudian cek manifes dari sana diketahui nakhoda dan ABK mengakui bahwa ada lima ABK-nya yang meninggal dunia dan ditaruh dalam freezer. Dari situlah terungkap,” kata Morry saat dihubungi, Jumat (18/9).
Berdasarkan pengakuan nakhoda, kelima jenazah ini meninggal karena menenggak minunan keras oplosan. Jenazah kemudian dimasukan ke dalam freezer agar tidak membusuk.
“Keterangan awal dari nakhodaa meninggal karena minum miras oplosan, tapi penyebab kematian akan dipastikan dari hasil otopsi jenazah,” ucap Morry.
Lebih lanjut, Morry menjelaskan, saat didatangi petugas, KM Starindo diketahui hendak kembali ke darat usai mencari ikan selama 2 bulan. Saat disinggung terkait ada atau tidaknya tanda-tanda kekerasan pada jenazah, Morry belum bisa memastikan. Saat ini, jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diotopsi.
“Nanti hadil visum baru kita pastikan (penyebab kematiannya),” katanya.
Polres Kepulauan Seribu masih menyelidiki kasus penemuan 5 jenazah di kapal ikan KM Starindo Jaya Maju VI. Para korban ini diduga sudah meninggal selama 12 hari.
“Ya meninggal 12 hari yang lalu dan mayatnya disimpan di dalam ruang pendingin kapal,” kata Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Morry Ermond saat dihubungi, Jumat (18/9).
Morry mengatakan, nakhoda kapal beserta para Anak Buah Kapal (ABK) memasukan jenazah ke freezer agar tidak membusuk. Sebab, perjalanan pulang dari tengah laut ke darat memakan waktu berhari-hari.
“Rencananya jasad akan dibawa ke Pelabuhan Muara Baru,” jelasnya. (jpg)