Senin, 2 Desember 2024

Puluhan Dokter di Kepri Terpapar Covid-19, 30 di Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Moch Bisri mengatakan sepanjang Maret-September 2020, sebanyak 40 dokter di Provinsi Kepri dinyatakan positif terpapar Covid-19. Dua diantaranya berujung dengan kematian.

“Berdasarkan laporan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kepri. Sejak pandemi Covid-19 muncul di Kepri sampai saat ini tercatat ada 40 dokter yang positif Covid-19,” ujar Moch Bisri menjawab pertanyaan media, Rabu (7/10) di Tanjungpinang.

Mantan Sekretaris Dinkes Provinsi Kepri tersebut menjelaskan, dari jumlah tersebut 31 kasus terjadi di Kota Batam. Sedangkan 10 kasus lainnya terjadi di luar Batam. Menurut pria yang akrab disapa Bisri tersebut, selain yang meninggal dunia, sisanya sudah dinyatakan sembuh. Namun belum semua bisa kembali bertugas, karena masih dalam proses karantina di rumah.

Selain dokter, selama rentang waktu tujuh bulan sejumlah perawat dan petugas umum di rumah sakit yang ikut terinfeksi virus Covid-19. Namun berapa jumlah pastinya masih dikumpulkan datanya dari organisasi profesi terkait.

Menurutnya, para dokter dan tenaga kesehatan (nakes) yang terinfeksi tidak seluruhnya terinfeksi ketika merawat pasien yang positif Covid-19. Namun, ada juga tertular dari pasien atau warga yang tidak memiliki gejala Covid-19 tapi ternyata terinfeksi virus Covid-19.

Maka dari itu, ada juga tenaga umum seperti petugas pendaftaran di rumah sakit yang terinfeksi. Mereka tertular ketika melayani warga yang datang berobat.

“Rupanya yang dilayani itu terinfeksi Covid-19 tapi tidak bergejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG),” jelas Bisri.

Menyikapi kondisi itu, ia pun sudah mengingatkan kepada dokter khususnya nakes di rumah sakit untuk meningkatkan disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) ketika melaksanakan tugasnya.

Dalam hal ini, Dinkes Provinsi Kepri menjamin APD yang diperuntukkan bagi dokter dan nakes di Provinsi Kepri saat ini jumlahnya sangat mencukupi.

”Minimal jika tidak menggunakan baju hazmat perawat dan petugas di bagian umum rumah sakit itu bisa lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan. Seperti menjaga jarak, menggunakan masker yang benar dan memakai face shield serta sarung tangan,” tutup Bisri. (*/jpg)

Update