batampos.co.id – Adam Ibrahim, ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka penyebar hoax soal babi ngepet di Depok, Jawa Barat. Pria yang dianggap sebagai tokoh agama di Depok itu akhirnya minta maaf.
Adam mengakui perbuatannya. Ia meminta maaf karena membuat masyarakat resah dengan ulahnya. Adam tak sendirian. Ia dibantu oleh enam pemuda untuk melancarkan aksinya.
“Saya memohon maaf sebesar-besarnya kalau kejadian pada hari Selasa yang viral itu babi ngepet, diamana itu adalah berita hoax, berita bohong atau berita yang kami rekayasa dengan sahabat,” ucap Adam seperti dikutip PojokSatu, Kamis (29/4).
Ia menceritakan, kasus itu bermula saat ada warga yang melaporkan kehilangan uang. Isu kehilangan uang lantas dikaitkan dengan babi ngepet. “Sehingga timbullah di hati dan pikiran saya dan kita semuanya ini (teman) mengadakan hal tersebut agar selesai permasalahan ini di tempat kita,” ucap Adam.
Adam bersama teman-temannya ingin menyelesaikan masalah itu dengan cara mendatangkan babi yang bisa dianggap sebagai babi ngepet. “Namun pada akhirnya, pada ujungnya, pada endingnya, semua berjalan dalam keadaan yang salah dan sangat fatal,” tambahnya.
Adam mengaku khilaf sehingga nekat merekayasa babi ngepet di Depok hingga viral di sosial media. “Nah itu dia yang saya khilaf, yang iman saya lemah, iman saya turun sebagai manusia, setan masuk ke dalam diri saya, sehingga saya mempunyai suatu pikiran yang sangat sangat jahat dan sangat sangat tidak masuk akal,” akunya.
Ia mengaku membeli babi tersebut di toko online. Babi tersebut dikirim ke Depok untuk dilepas dan ditangkap kembali. “Kita beli di sebuah toko online yaitu dengan harga Rp900, ada ongkos kirim,” tandas Adam Ibrahim.(jpg)