batampos.co.id – UOB Indonesia memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh setidaknya lima persen pada tahun 2022.
Hal itu seiring dengan upaya pemerintah untuk terus melanjutkan reformasi struktural, menciptakan aliran pendapatan komoditas yang berkelanjutan, memanfaatkan konsumsi domestik yang kuat, serta memanfaatkan konektivitas dengan rantai nilai global.
Optimisme UOB Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga ditopang oleh dukungan yang luas dari pemerintah dan sektor swasta dalam mereformasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Upaya bersama dalam membantu UMKM mendapatkan akses yang lebih baik terhadap perangkat dan layanan digital, pembiayaan.
Serta bermitra dengan perusahaan besar akan memungkinkan UMKM berkontribusi lebih banyak terhadap perekonomian nasional dan memainkan peranan yang lebih besar pada tingkat regional, bahkan global.
Dalam seminar UOB Economic Outlook 2022 yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (15/9/2021), UOB Indonesia berbagi mengenai pandangannya.
Seminar ini mengangkat tema ‘Empowering the Indonesian Economy for Stronger Recovery”.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang hadir dalam seminar tersebut mengatakan, di tengah pemulihan ekonomi, ia mengajak dunia Perbankan dan para pelaku usaha untuk segera melakukan ekspansi, mengucurkan kredit dan menggiatkan dunia usahanya.
“Pandemi harus kita jadikan momentum untuk transformasi ekonomi Indonesia. Kita juga akan terus mengembangkan ekonomi berkelanjutan melalui green economy dan blue economy,” ujarnya.
Selain itu, kata Presiden, Indonesia memiliki peluang tumbuh lebih tinggi dengan potensi pasar ekspor yang masih terbuka lebar.
Serta didukung oleh mitra dagang yang mulai pulih pada kuartal kedua.
“Mari kita manfaatkan semua peluang ini dengan sigap untuk menggeliatkan ekonomi dengan terus menjaga kesehatan agar tercipta pertumbuhan yang berkelanjutan dan merata,” paparnya.
Deputy Chairman dan CEOUOB, Wee Ee Cheong, mengatakan, pihaknya sangat mengagumi kemajuan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dalam mengatasi pandemi.
Kedepannya, pihaknya melihat peluang yang akan muncul di bidang konektivitas, digitalisasi, dan keberlanjutan.
“Dengan basis kuat yang didukung talenta muda yang memiliki visi panjang, terampil, dan cakap digital, serta daya beli yang kuat, Indonesia akan mampu memanfaatkan peluang ini serta memainkan peran yang penting di kawasan regional,” jelasnya.
Ekonom UOB, Enrico Tanuwidjaja, mengatakan, perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh lebih kuat di tengah pulihnya permintaan domestik dan eksternal yang dinilainya sangat menguntungkan.
“Serta didukung kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, dan belanja infrastruktur yang berkelanjutan. Peningkatan vaksinasi secara gencar di Tanah Air juga akan mendorong pelonggaran sejumlah pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi domestik,” katanya.
Ia menjelaskna, reformasi struktural pada tahap lanjut yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan investasi, peningkatan ekspor bersih, serta upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, akan berperan sangat penting terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, juga turut memberikan keynote speech.
Tamu lain yang juga hadir antara lain Y.M. Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Muhammad Lutfi, dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki, serta sejumlah pemimpin dari dunia industri dan bisnis. Serta lebih dari 3 ribu peserta menghadiri acara tahunan UOB ini.(*/esa)