batampos.co.id – Kasus Covid-19 di Kepri terus menurun, begitu juga dengan angka kematian. Namun level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak turun, masih bertahan di level 3, sehingga berbagai aturan diterapkan di Kepri, hampir sama dengan beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M Bisri, mengakui ada beberapa hal yang membuat level PPKM tidak turun. ”Kapasitas respons dan masih ada masalah dalam pelacakan (tracing),” kata Bisri, Kamis (23/9).
Berdasarkan ketentuan pemerintah, setiap satu konfirmasi positif Covid-19 wajib dilaksanakan pemeriksaan minimal 14 orang yang kontak. Namun, kata Bisri, hal ini belum optimal dilaksanakan, sehingga tidak ada penurunan level PPKM. ”Tracing memang masih kurang. Masalahnya ini sangat komplek,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, permasalahan tracing tidak hanya berasal tenaga tracer-nya. Namun juga masyarakat masih banyak takut saat di-tracing petugas. Masyarakat cenderung tertutup, sehingga menghambat proses tracing atas orang-orang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19. ”Kadang juga permasalahan dalam pelaporan,” sebutnya.
Saat ini, pelacakan juga menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Namun, penggunaan aplikasi ini belum optimal. ”Ada masalah di aplikasi dan ada beberapa hambatan,” tuturnya.
Walaupun begitu, segala permasalahan ini akan dibenahi. Bisri mengatakan sudah mengumpulkan para kepala puskesmas se-Kepri. Pertemuan ini untuk mengecek hambatan yang dihadapi para petugas di lapangan dan meminta meningkatkan tracing. ”Hari ini (kemarin, red) kami kumpulkan. Kami minta puskesmas fokus pada tupoksinya,” ungkapnya.
Pemerintah pusat, lanjut Bisri, sudah melihat positif rate Kepri sudah membaik. Namun, pembuktiannya harus dilakukan dengan pelacakan sebanyak mungkin. Tujuannya, untuk dapat mengendalikan kasus Covid-19. Sebab, semakin banyak ditemukan orang-orang positif Covid-19 tanpa gejala, maka penyebaran kasus dapat diminimalisir.
Kepada masyarakat, Bisri meminta agar membantu petugas tracer. Sehingga tracing dapat dilaksanakan dengan optimal. ”Kalau ditanya jangan lari, bicara aja terus terang. Apa pernah kontak atau tidak, jika dites dan positif, kami akan rawat dengan baik. Semakin banyak tracing, dapat menurunkan level PPKM. Tracing ini sangat membutuhkan kerja sama dari masyarakat,” tuturnya.
Bisri mengaku sudah melaksanakan rapat bersama dengan pihak Kemenkes, Kamis (23/9). Dari hasil rapat itu, transmisi komunitas di Kepri sudah turun. Jika tracing ditingkatkan, positif rate terus turun, makan awal Oktober Kepri sudah turun level. ”Bisa level 2 atau 1 PPPKM,” ungkapnya.(jpg)