batampos.co.id – Peristiwa sadis tak berperikemanusian terjadi di kaki Gunung Cikuray, Garut, Jabar. Maman dikubur hidup-hidup hingga tewas dengan luka sayatan terakhir ada di leher. Maman, 50, dikeroyok warga dan dikubur hidup-hidup karena diduga mencuri sayuran milik warga di sana.
Maman dikeroyok sekelompok orang pada Selasa (12/10) dinihari. Saat itu, sekitar pukul 02.00 WIB, Maman tepergok warga hendak masuk ke salah satu gudang pertanian. Dia diduga hendak mencuri hasil tani warga.
“Para pelaku kemudian menangkap korban dan melakukan pengeroyokan,” ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Rabu (27/10).
Maman babak-belur dihantam belasan orang. Ada yang menganiaya menggunakan tangan kosong, benda tumpul, hingga senjata tajam. Selagi sekarat, Maman digotong ramai-ramai. Dia dibawa ke kawasan Blok Waspada, kaki Gunung Cikuray.
Di sana, sejumlah pelaku menggali lubang dengan maksud hendak mengubur Maman. Lokasinya berada sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian pertama atau lokasi pengeroyokan. Maman dibungkus karung. Tubuhnya dimasukkan ke dalam lubang oleh para pelaku.
Maman kembali dianiaya dan dikubur hidup-hidup. “Saat itu ada salah satu pelaku yang melihat korban masih bernyawa. Pelaku kemudian turun ke lubang dan menghabisi nyawa korban dengan luka sayatan di leher,” kata Wirdhanto seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group).
Cerita sadis pengeroyokan berujung kematian Maman kemudian terbongkar sekitar 10 hari kemudian. Setelah mendapat keterangan dari saksi dan sejumlah pelaku yang diamankan, polisi membongkar lubang tempat Maman dikubur.
Jasad Maman kemudian dibawa ke RSUD dr. Slamet Garut. Polisi menetapkan 14 tersangka. Polisi juga menyita barang bukti berupa cangkul, golok dan batu. Kejadian itu terungkap saat keluarga korban melapor kehilangan Maman ke Polsek Bayongbong.
Maman dinyatakan keluarga hilang sejak 11 Oktober 2021. Jasadnya ditemukan polisi hari Minggu (24/10) sore, di Blok Waspada Gunung Cikuray. Jaraknya 2 kilometer dari lokasi tempat pengeroyokan. (jpg)