Kamis, 7 November 2024

Jaga Kedaulatan Negara Indonesia, Santri Harus Tangguh

Berita Terkait

Pjs. Bupati Natuna Rika Azmi bertindak sebagai pembina upacara pada Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024, di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jannah, Bandarsyah Kecamatan Bunguran Timur. Selasa (22/10/2024). f.diskominfo Natuna

batampos– Pjs. Bupati Natuna Rika Azmi bertindak sebagai pembina upacara pada Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024, di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jannah, Bandarsyah Kecamatan Bunguran Timur. Selasa (22/10/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh para santri dan pengajar Ponpes serta dihadiri sejumlah tokoh diantaranya, MUI Kabupaten Natuna, Kantor Kemenag, Polres Natuna, Pimpinan Ponpes di Natuna, Kodim 0318/Natuna, Ormas Islam, Kepala Madrasah, Kepala SD/MI, dan Tokoh Masyarakat.

BACA JUGA: Santri Berperan Penting Dalam Pembangunan Anambas, Lulus Pesantren Tak Mesti Jadi Ustaz

Melansir sambutan Menteri Agama RI pada peringatan Hari Santri Nasional 2024, Pjs Bupati Rika Azmi mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengenang peran besar santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya melalui peristiwa bersejarah Resolusi Jihad yang dimaklumatkan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945.

“Sejarah mencatat, kaum santri adalah salah satu kelompok paling aktif dalam menggelorakan perlawanan terhadap penjajah. Resolusi Jihad menjadi titik penting yang mengobarkan semangat perjuangan, hingga meletusnya peristiwa besar pada 10 November 1945 yang kita kenal sebagai Hari Pahlawan,” ungkap Rika Azmi mengutip pidato Meteri Agama.

Tema Hari Santri Nasional 2024 juga disebut terinspirasi dari kitab Alfiyyah Ibnu Malik. Tema ini adalah pentingnya santri masa kini untuk melanjutkan perjuangan pendahulu mereka dalam membangun masa depan bangsa.

Saat ini kata Rika, para santri dari ponpes bisa menjadi bagian dalam kepemimpinan di pemerintahan Negara Republik Indonesia, salah satu diantaranya sudah terbukti menjadi pemimpin yaitu KH. Abdurrahman Wahid yang biasa disebut (Gusdur) dan KH Ma’ruf Amin.

“Jadi memasuki zaman moderen dengan teknologi canggih, para santri dapat mengembangkan diri belajar dengan baik melalui teknologi yang sudah ada. Santri bisa memanfaatkan teknologi tersebut akan tetapi tidak meninggalkan Aqidah Islamiah. Intinya Santri harus jadi orang yang tangguh,” ungkapnya.

Rika juga meminta agar santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa. (*)

Reporter: Sholeh Ariyanto

Update