Jumat, 8 November 2024

Warga Simpang Dam Ingin Perhatian yang Lebih, Resah dengan Julukan Kampung Narkoba

Berita Terkait

Aksi bersih-bersih dari Tim Gabungan Polri, TNI dan Satpol PP di lingkungan Kampung Aceh, Kamis (7/11). Foto: Cecep Mulyana/ Batam Pos

batampos – Aksi bersih-bersih dari Tim Gabungan Polri, TNI dan Satpol PP di lingkungan Kampung Aceh, Jumat (7/11) diharapkan membawa perubahan yang baik bagi masyarakat yang menetap di sana.

Tim gabungan diminta untuk terus melakukan penindakan dan mengawasi di lingkungan ini, agar misi pemberantasan narkotika dan praktek perjudian bisa tercapai dengan baik. Lingkungan Simpang Dam ini bisa bersih dari praktik dan aktifitas ilegal tersebut.

“Risih sebenarnya kalau Kampung kami ini dijuluki Kampung Narkoba. Simpang Dam, Kampung Aceh ini dikenal dengan hiruk pikuk dunia malamnya. Kasihan anak-anak kami ini di luar dicap hidup di lingkungan yang seperti itu. Mohon ini benar-benar diperhatikan, ” ujar Razman, warga Simpang Dam bagian depan.

Harapan masyarakat ini cukup beralasan sebab selama ini sudah sering dilakukan razia atau operasi seperti itu namun tak mengubah situasi dan keadaan di sana. Kampung Aceh, Simpang Dam ini tetap berjalan sebagaimana mestinya. Tiap malam ramai dengan berbagai transaksi dan aktifitas ilegal.

“Seperti kumpulan para kriminal tempat kami ini. Curi motor, maling, jambret semua main nya ke sini. Narkoba dan judi penyebabnya. Semoga ini benar-benar diperhatikan di masa kepemimpinan pak Probowo ini, ” harap Umi, warga lainnya.

Susanti warga lain menceritakan, jika aktifitas ilegal seperti perjudian dan transaksi narkoba masih cukup kental di kampung Aceh selama ini. Keramaian kampung Aceh di malam hari karena dua kegiatan ini. Pelaku dan penikmat umumnya orang luar yang tidak jelas identitasnya.

“Untuk narkoba itu, penjual ataupun pemakai umumnya orang luar. Datang hanya di malam hari saja. Kalau sudah datang penjualnya, ramai orang mendekati dia. Itulah yang terjadi selama ini. Kami masyarakat biasa ini tak bisa berbuat banyak karena kuat jaringan orang itu, ” ujar Susanti.

Dirnarkoba Polda Kepri AKBP Anggoro Wicaksono sebelumnya telah menjawab harapan masyarakat ini. Dia menegaskan pihaknya akan terus melakukan penindakan dan pengawasan kedepannya.

“Sesuai instruksi Pak Presiden ini jadi atensi kita. Yang dilakukan di kampung Aceh ini baru permulaan. Kedepannya kita akan semakin gencar lagi, ” ujar Anggoro, Kamis (7/11).

Sesuai komitmen Presiden RI Probowo Subianto, dalam 100 hari kedepan, kata Anggoro, pihaknya akan gencar dengan kegiatan bersih-bersih ini. Wilayah hukum Polda Kepri harus bebas dari peredaran narkoba. (*)

Reporter: Eusebius Sara

Update