batampos.co.id – Peredaran gas elpiji 3 kg alias gas melon diprotes warga Batuaji dan Sagulung. Pasalnya isi gas berkurang.
Keluhan ini umumnya datang dari ibu-ibu. Mereka kesal lantaran pemakaian gas untuk kebutuhan masak cepat habis.
”Beda sekali sekarang. Kalau full bisa dua minggu lebih saya pakai. Tapi sekarang hanya bertahan seminggu saja karena memang isinya hanya separoh,” kata Merlin, salah satu ibu rumah tangga di Tembesi Center, Sagulung, Rabu (4/5).
Hal senada juga disampaikan Ernawati, warga di Tanjunguncang, Batuaji. Menurutnya sebulan belakangan ini sudah dua kali dia beli gas melon, padahal sebelumnya satu tabung bisa dipakai hingga sebulan.
”Gara-gara isi gasnya berkurang. Padahal pemakaian hanya buat masak sayur dan goreng, tapi cepat kali habisnya. Sebulan ini sudah dua kali beli gas,” katanya.
Mulanya Ernawati berpikir mungkin ada kesalahan teknis dan berkurangnya isi tabung gas itu hanya kebetulan saja, namun setelah mencoba menukar dengan tabung lain ternyata isinya sama juga. Kekurangan bisa mencapai sekilo.
”Kalau yang kurang hanya satu tabung mungkin bisa dimaklumi, tapi saya pernah coba tukar setelah tahu isi tabungnya berkurang. Rupanya sama juga setelah ditukar masih juga berkurang isinya. Ada apa ini. Kok bisa ya?” kata ibu dua anak itu.
Kekurangan isi tabung gas itu dibuktikan dengan meteran pada regulator kompor gas yang mana saat dipasang meteran hanya menunjukan angka setengah.
”Kalau kita timbang juga berkurang dan bisa sampai sekilo kurangnya. Biasanya tabung gas kalau full isi beratnya delapan kilogram dan sekarang hanya tujuh kilogram,” kata Ernawati.
Warga menduga kekurangan isi gas pada tabung gas melon itu akibat permainan kotor agen yang sengaja mengurangi isi tabung. (eja)
Baca juga:
Pertamina Imbau Warga Beli Tabung Gas 3 Kg di Pangkalan Resmi