Rabu, 24 April 2024

Dipaksa Bekerja, Al Jarang Sekolah

Berita Terkait

Bunga, 12, korban penganiayaan oleh ibu tirinya menunjukkan bekas penganiayaan kepada polisi di Mapolresta Barelang, Selasa (26/7/2016). Foto: eggi/batampos.co.id
Al, 9 tahun, korban penganiayaan oleh ibu tirinya menunjukkan bekas penganiayaan kepada polisi di Mapolresta Barelang, Selasa (26/7/2016). Foto: eggi/batampos.co.id

batampos.co.id – Penganiayaan terhadap Al, yang dilakukan ibu angkatnya Yanti kerap didengar para tetangga yang berada di Blok B Perumahan Griya Pratama Aviari, Batuaji. Bocah 9 tahun itu disiksa di dalam rumah dan jarang terlihat bergaul di luar.

baca juga : Kisah Pilu Bocah 9 Tahun, Dijual Rp 5 Juta, Disiksa Pembelinya

“Anaknya tak pernah ke luar rumah. Kita hanya dengar anaknya nangis saja,” ujar salah seorang tetangga yang enggan menyebutkan namanya.

Menurut wanita ini, Yanti dikenal dengan pribadi tertutup. Bahkan, Ibu satu anak tersebut jarang berkomunikasi dan bergaul dengan para tetangga.

“Ibu-ibu di sini takut dengan dia (Yanti). Ngomong saja tidak ada titik komanya,” terangnya.

Menurutnya, selain jarang bermain ke luar rumah, Al tak pernah terlihat pergi maupun berseragam sekolah.

“Saya tidak pernah lihat dia sekolah. Tak tau apa kerjaannya di dalam rumah,” tutur wanita berhijab ini.

Hal senada dikatakan Wati, tetangga lainnya. Menurut dia, Al sudah bersama ibu angkatnya tersebut sejak 2 tahun yang lalu.

“Dari kecil dia (Al) sudah di sini (Perumahan Griya Pratama). Tetapi saya jarang lihat anak itu,” ujar Wati.

Sementara dari pengakuan Al, sejak awal tahun ajaran, ia dilarang untuk bersekolah. Ibu angkatnya tersebut memaksanya untuk mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci dan membersihkan rumah.

“Baru sekali pergi sekolah. Setiap hari disuruh kerja,” ujar Al di Mapolresta Barelang.

Pantauan Batam Pos, rumah pelaku yang berada di Blok B nomor 40 di Perumahan Griya Pratama Aviari, Batuaji tertutup rapat. Rumah berawarna cokelat itu ditinggal pemiliknya sejak pagi hari.

Yanti bekerja sebagai ibu rumah tangga, sedangkan suaminya Supriadi bekerja di salah satu galangan kapal kawasan Tanjunguncang. (opi)

Update