batampos.co.id – Penyanyi K-pop Kim Jong-hyun memiliki pesan sebelum bunuh diri.
Ia menyoroti tekanan berat yang dihadapi kaum muda di industri hiburan yang sangat kompetitif di Korea Selatan.
Jonghyun, begitu dia dikenal, memiliki basis penggemar yang tidak sedikit. Dia bukan artis kemarin sore.
Penggemarnya menyebar di Korea, Asia, dan belahan bumi lain. Dia merupakan salah satu tokoh paling laku di industri K-pop. Bersama boybandnya, SHINee, atau secara solo. Tetapi, itu sepertinya tidak membuatnya bahagia.
Selama dekade terakhir, SHINee, Super Junior, Girls ‘Generation, dan band-band lainnya telah menjadi kekuatan pendorong di balik Wave Hallyu yang telah membantu film-film Korea Selatan, drama musik, dan TV membentuk pengikut setia di Asia dan Eropa.
Namun, dalam sebuah catatan yang dipublikasikan sehari setelah kematiannya, lelaki berusia 27 tahun itu mengatakan bahwa dia merasa hancur dari dalam.
”Depresi yang menggerogoti saya perlahan akhirnya menelan saya sepenuhnya,” tulis Jonghyun.
Bintang K-pop menjadi sasaran kompetisi dan mengikuti pelatihan yang ketat dengan segala aspek kehidupan mereka. Dari style, gaya musik, pola makan dan bahkan penggunaan telepon genggam, semua didikte oleh agen manajemen yang hebat.
Seperti rekan-rekan mereka di Jepang, banyak yang terpaksa melupakan hubungan romantis untuk mempertahankan citra sehat yang dibuat oleh manajemen mereka.
Namun, dimata penggemar, Jonghyun jauh dari kesan susah. Dia penyanyi dan penari yang sangat berbakat dan berhasil menghindari bahaya seperti alkohol dan narkoba, yang telah menghancurkan karir beberapa rekannya. Dan Jonghyun terlihat bahagia dan merasa nyaman dengan dirinya sendiri saat muncul di depan publik beberapa hari sebelum kematiannya.
Namun, sepertinya semua itu bukan jaminan. Dalam catatannya yang panjang, Jonghyun selalu merasa apa yang dilakukannya kurang baik.
Senin, (18/12/2017), penyanyi berusia 27 tahun dari boy band terkenal itu ditemukan pada pukul 06.10 malam waktu setempat di sebuah studio apartemen sewaan di Cheongdam-dong di selatan Seoul. Ia ditemukan sudah tak sadarkan diri dan sangat lemah.
Jonghyun tidak sendiri. Tekanan tanpa henti untuk mencapai kesempurnaan dapat ditemukan di setiap sektor masyarakat Korea Selatan.
Dari sistem pendidikan yang sangat kompetitif hingga budaya perusahaan yang memiliki sedikit toleransi terhadap kegagalan. Dan itu menjadi faktor yang menurut para ahli berkontribusi pada tingkat bunuh diri tertinggi di dunia industri.
Beberapa tokoh terkenal, termasuk mantan presiden negara tersebut, Moo-hyun, juga eksekutif bisnis, telah bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2009, aktor Park Jin-hee menulis sebuah makalah untuk mencapai gelar masternya. Dalam tesis itu dia mengatakan bahwa 40 persen aktor Korea Selatan telah mempertimbangkan untuk bunuh diri setidaknya sekali.
Alasan mereka, kurangnya privasi, intimidasi online, pendapatan yang tidak stabil, dan ketakutan bahwa bakat mereka tidak dihargai oleh industri atau publik. (tia/The guardian/JPC)