Selasa, 19 Maret 2024

DLH Telusuri Penanggungjawab Kolam yang Menewaskan Tiga Bocah di Seitemiang

Berita Terkait

batampos.co.id – Kematian Yelse De Fitria, Antonio De Vichel dan Vinsensius Jevan, tiga bocah warga kampung Kendal Sari RT 03/RW 07 Seitemiang, kelurahan Tanjungriau yang tenggelam di kolam buatan di Marina, Rabu (19/6) berbuntut panjang.

Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam turun menelusuri penanggung jawab pembuat kolam tersebut.

Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup, DLH kota Batam, Amjaya, mengatakan, pihaknya belum mengetahui apakah kolam tersebut dibuat pihak tertentu atau tidak.

“Ini akan kami telusuri melalui Peta Lokasi di Badan Pengusahaan (BP) Batam,” ujarnya, saat meninjau lokasi kejadian, Kamis (20/6/2019).

“Kalau di lahan hutan lindung akan kami tutup. Tapi kalau lahan yang sudah dialokasikan maka pihak yang mengelolah lahan ini akan kami panggil,” ujarnya lagi.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, saat meninjau lokasi kejadian yang menewaskan tiga bocah di Seitemiang. Foto: Eja/batampos.co.id

Saat mendatangi lokasi kejadian, DLH tidak menjumpai pemilik atau pihak yang bertanggung jawab atas kolam buatan tersebut.

Baca Juga: Isak Tangis Keluarga di Pemakaman 3 Bocah yang Tewas di Kolam Bekas Galian di Sei Temiang

Sehingga belum bisa menyimpulkan apakah lahan tersebut milik pihak ketiga atau masih status lahan negara.

Meski demikian, petugas mendapati pekerja proyek pematangan lahan di dekat lokasi kolam. Namun para pekerja tidak tahu menahu siapa pemilik lahan tersebut.

Kata Amjaya, jika hasil penelurusan ada unsur kesengajaan dan kelalaian maka pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap pihak terkait.

Baca Juga: Kakak Beradik Tewas Tenggelam di Seitemiang Kota Batam

Lurah Tanjungriau, Agus Sofyan, juga mengatakan hal yang sama. Jika kolam tersebut milik pihak ketiga, maka perlu ada sanksi yang tegas karena telah menyebabkan kematian ketiga bocah.

Meenurutnya, kolam tersebut harus ditutup atau diberi pengaman seperti pagar dan peringatan bahaya.

“Harus itu karena sudah sering kejadian seperti ini di sekitar sini. Semua kolam buatan ini akan ditelusuri,” ujar Agus.(eja)

Update