batampos.co.id – Produk film karya anak negeri, Tengkorak mendapatkan nominasi best film kategori science dictionary, fantasy, and thriller dalam festival film Cinequest 2018 di Sanjose, California, Amerika Serikat.
Karya dosen dan mahasiswa sekolah vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut mendapat jadwal tayang selama 4 hari pada 1, 2, 3 dan 9 Maret 2018 mendatang.
Dekan Sekolah Vokasi UGM Wikan Sakarinto sekaligus produser eksekutif dalam film Tengkorak mengatakan, dalam sesi pertama selama 3 hari itu merupakan pemutaran perdana film Tengkorak yang dilihat di seluruh dunia.
“Dari komentar para penonton, rata-rata mengapresiasi keberanian memilih tema dan diwujudkan dalam eksekusi yang gemilang,” katanya, dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (5/3).
Dari diskusi yang dilakukan, banyak menyinggung beberapa celotehan khas Jogjakarta yang gagal ditangkap oleh penonton dunia. Membuatnya mengantarkan Tengkorak sebagai Hard SciFi.
Membuat penonton berpikir dan terhibur oleh jalinan alur cerita Tengkorak yg sangat SciFi,” ucap dia.
Untuk diketahui Cinequest merupakan festival yang menghargai para Maverick atau pioneer di dunia perfilman, dari sisi storytelling, teknologi atau perjuangan (pembuatan) film itu sendiri.
Tengkorak dinyatakan layak karena merupakan film independen panjang pertama sutradara dari negara yang masih jarang menghadirkan genre ini yang dikategorikan, Fiksi Ilmiah atau Science Fiction (SciFi) di kancah perfilman internasional.
Film Tengkorak yang 100% hasil karya dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM ini merupakan wakil dari Indonesia satu-satunya di ajang festival film Cinequest. Mendapatkan penilaian yang relatif tinggi, sehingga masuk Nominasi Best Film, dan telah mendapatkan pengakuan di level internasional.
Shah, seorang penonton yang juga ilmuwan dan Movie Buff menggaris bawahi keberanian sutradara untuk menampilkan tokoh perempuan sebagai karakter sentral, juga sebagai ilmuwan dan presiden di dalam film itu.
(dho/JPC)