batampos.co.id – Ratusan peserta antusias mengikuti Kejuaraan Nasional Binaraga, Sabtu (1/12). Kejuaraan yang dipertandingkan awal yakni kategori Binaraga Kelas 60 Kg, 65 kg, 70 kg, 75 kg, 80 kg, 85kg dan 85+ Kg.
Selain itu digelar untuk kategori Man Sport Physique dan Man Athletick Physique. “Dari para peserta per kategori dan kelas itu dipilih liam orang untuk mengikuti babak final,” kata Ketua Pengurus PABBSI Kepri Heri Mochrizal, Sabtu (1/12/2018).
Ia menatakan untuk kategori 60 kg yang masuk ke babak final yakni Kosari dari Riau, Jefry dari Sulteng, Dayat Tanjung dari Kaunsing, Junaidi dari DKI Jakarta dan Samsul Bahri dari Banten.
Kelas 65 kg, Jondrizal dari Sumber, Siwayudi dari Pulau Pisau, Kuswanto dari Riau, Indra Sugiarto Kab Kuansing, dan Masudin dari Banten. Kelas 70, Iwan Tito dari Jabar, Santius Logo dari Papua, Bambang W dari Jateng, Idrus dari Kalbar dan Misnadi dari Jatim.
Kelas 75, Adi Santoso dari Riau, Iwan Samuray dari Sumbar, Daniels dari Manado, Oppan Saputra dari Asahan dan Akbar Asmi dari Jatim. Kelas 80 kg, Teungku Ian dari Banten, Azhar Bin dari Malaysia, Hendra Gunawan dari Riau, Fuad dari Jateng dan Roy dari Jatim.
Sedangkan kelas 85, Marshal dari Kotim, Diding Grimon dari Sumbar, Andre dari Bengkulu, Nur Ikhsan dari DIY dan Fuady dari DKI Jakarta. Lalu kelas 85+ Kg, Putu Sembah dari Bengkulu, Herwin Adianto dari Bali, Hendra Sain dari Banten, Elvis dari DKI Jakarta, Jay dari Kaltim dan Amsyar dari Malaysia.
“Untuk kategori Man Sport Phsique dan Man Athletic Physique lima besarnya masih di susun para juri,” ucapnya.
Kepala Bidang Binaraga Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI), Irwan Alwi menambahkan penilai juri kepada seluruh peserta ini, menilai kualitas otot, bobot otot, simetris badan dan kekeringan otot.
Untuk Kategori Binaraga, ada beberapa pose wajib yang ditampilkan seperti Front Double Bicep, front lat spread, side chest, back lat spread, back double biceps, side triceps, abdominal and thigh.
“Kalau untuk kategori Binaraga, seluruh pose wajib diperlihatkan. Namun kategori Man Sport dan Man Athletic hanya beberapa pose saja ditampilkan,” ucapnya.
Ia mengatakan tidak mudah mempertahankan untuk memperlihatkan otot-otot yang berkualitas dengan berbagai gaya tersebut.
“Mereka ini diberbagai pose, wajib mempertahankan konsitensi otot mereka di depan juri,” ungkapnya.
Dari pantauan Batam Pos setiap peserta berusaha memperlihatkan konsistensi otot-otot mereka di depan juri. Ada yang terlihat sedikit kelelahan, karena harus mempertahankan dalam jangka waktu lama dalam setiap pose yang diminta juri.
Kejuaran Nasional Binaraga ini memperebutkan hadiah dengan total Rp 170 juta. (ska)